KOMPAS.com - Nang, salah satu tersangka pembunuhan MZ, calon pendeta di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, mengaku bahwa korban sempat berbisik kepadanya agar tidak dibunuh.
"Tolong jangan bunuh aku," ujar Nang menirukan ucapan korban, saat rekonstruksi pembunuhan, Selasa (21/5/2019).
Baca juga: Usai Rekontruksi Pembunuhan Calon Pendeta di OKI, Dua Pelaku Minta Maaf
Dalam rekonstruksi, Nang dan tersangka lainnya, Hendrik, memeragakan saat keduanya mengancam MZ dan korban lain, NP, menggunakan pisau dan mencekik serta menyeret korban masuk ke hutan.
Di sinilah, NP diikat sedangkan korban MZ juga diikat dan hendak diperkosa.
Tersangka yang sudah sakit hati dan hendak memperkosanya akhirnya mengurungkan niat setelah tahu korban tengah menstruasi.
MZ akhirnya menyingkap penutup muka Nang sehingga wajahnya terlihat.
Panik wajahnya terlihat, tersangka akhirnya mencekik korban hingga tewas.
Setelahnya, tersangka membopong jenazah korban ke dalam area perkebunan sawit serta menyembunyikan barang-barang pribadi dan belanjaan korban.
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Calon Pendeta di OKI, Pelaku Dendam Disebut Jelek hingga Sangkal Bunuh Korban
Diberitakan sebelumnya, MZ ditemukan tewas di areal PT PSM Divisi 3 blok F19 dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, pada Senin (25/3/2019) lalu.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap dua tersangka pembunuh MZ, Nang dan Hendrik.
Nang mengaku membunuh MZ karena sakit hati terhadap korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Calon Pendeta Itu Berbisik 'Jangan Bunuh Aku', Tapi Nang Yang kalap Tetap Menghabisinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.