Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Rara, Caleg Termuda PDI-P Kalahkan Senior dan Lolos Jadi Anggota Dewan

Kompas.com - 18/05/2019, 08:00 WIB
Candra Nugraha,
Rachmawati

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com — Rara Agustin (28) menjadi caleg termuda PDI Perjuangan yang lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Dia meraih suara tertinggi dari partai berlambang banteng itu untuk daerah pemilihan 2 yang meliputi Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya.

"Total meraih 2.605 suara. Enggak nyangka, (caleg) baru bisa mengalahkan (perolehan suara) incumbent," kata Rara saat ditemui di kediaman yang juga tempat usahanya, Rumah Makan Cobek Beti, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Cerita Caleg Muda PDI-P Dapil Bolaang Mongondow Raya Dapat Suara Terbanyak di Sulawesi Utara

Dia menceritakan sebelumnya sama sekali tidak tertarik terjun ke dunia politik. Ia merasa tidak memiliki pengetahuan kuat tentang dunia politik. Selain itu, dia juga sudah memiliki usaha lain di bidang kuliner.

"(Awal mula nyaleg) bukan timbul dari keinginan diri pribadi," ucapnya.

Rara menceritakan, awal 2018 keluarganya didatangi utusan Ketua DPC PDI-P Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Perwakilan partai tersebut mengatakan, barangkali ada dari keluarga besar Cobek Beti yang berminat mengikuti kontestasi politik tahun ini dan ingin meminangnya.

"Jadi legislator, ikut di pileg," kata dia.

Baca juga: Berstatus Mahasiswa, Caleg Termuda dari Golkar Lolos ke DPRD Sumedang

Ayahanda Rara, H Alan Dahlan, sempat menawarkan permintaan tersebut kepada kakak dan paman Rara. Namun, mereka menolak.

"Karena mungkin kompleks untuk jadi anggota Dewan. Dari segi materi, tenaga, waktu juga harus dipersiapkan. Mereka juga sudah berkeluarga, kemungkinan tidak mendapat izin keluarga," ungkapnya.

Selang beberapa hari, sang ayah kemudian menawarkan Rara untuk jadi calon legislator.

"Dek, mau jadi anggota Dewan?" kata Rara menirukan ucapan ayahnya.

Saat itu, dia menolak dengan alasan tidak memiliki latar belakang politik dan tidak pernah kuliah politik serta tidak mengikuti perpolitikan secara mendalam.

"Hanya lihat di TV dan media lain," katanya.

Namun, tak berselang lama, Rara berubah pikiran. Dia merasa harus mencobanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com