Salin Artikel

Rahasia Rara, Caleg Termuda PDI-P Kalahkan Senior dan Lolos Jadi Anggota Dewan

Dia meraih suara tertinggi dari partai berlambang banteng itu untuk daerah pemilihan 2 yang meliputi Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya.

"Total meraih 2.605 suara. Enggak nyangka, (caleg) baru bisa mengalahkan (perolehan suara) incumbent," kata Rara saat ditemui di kediaman yang juga tempat usahanya, Rumah Makan Cobek Beti, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Jumat (17/5/2019).

Dia menceritakan sebelumnya sama sekali tidak tertarik terjun ke dunia politik. Ia merasa tidak memiliki pengetahuan kuat tentang dunia politik. Selain itu, dia juga sudah memiliki usaha lain di bidang kuliner.

"(Awal mula nyaleg) bukan timbul dari keinginan diri pribadi," ucapnya.

Rara menceritakan, awal 2018 keluarganya didatangi utusan Ketua DPC PDI-P Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Perwakilan partai tersebut mengatakan, barangkali ada dari keluarga besar Cobek Beti yang berminat mengikuti kontestasi politik tahun ini dan ingin meminangnya.

"Jadi legislator, ikut di pileg," kata dia.

Ayahanda Rara, H Alan Dahlan, sempat menawarkan permintaan tersebut kepada kakak dan paman Rara. Namun, mereka menolak.

"Karena mungkin kompleks untuk jadi anggota Dewan. Dari segi materi, tenaga, waktu juga harus dipersiapkan. Mereka juga sudah berkeluarga, kemungkinan tidak mendapat izin keluarga," ungkapnya.

Selang beberapa hari, sang ayah kemudian menawarkan Rara untuk jadi calon legislator.

"Dek, mau jadi anggota Dewan?" kata Rara menirukan ucapan ayahnya.

Saat itu, dia menolak dengan alasan tidak memiliki latar belakang politik dan tidak pernah kuliah politik serta tidak mengikuti perpolitikan secara mendalam.

"Hanya lihat di TV dan media lain," katanya.

Namun, tak berselang lama, Rara berubah pikiran. Dia merasa harus mencobanya.

"Saya masih single (belum berkeluarga). Saya orangnya ingin mencoba sesuatu yang baru. Ingin belajar, ya sudah akhirnya mencoba. Saya mau mencoba jadi caleg," tuturnya.

Rara sempat berpikir akan terjadi seleksi alam saat tahapan penjaringan caleg. Jika dirinya belum layak, dalam prosesnya nanti tidak akan masuk sebagai caleg.

"Tapi setelah saya ikut gabung di PDI-P Pangandaran serta melewati beberapa tahapan tes, ternyata saya lolos (jadi caleg)," ungkapnya.

Setelah itu, Rara mulai tergerak hatinya dan mulai terjun ke masyarakat. Dia menampung berbagai aspirasi masyarakat.

"Rakyat membutuhkan bantuan. Yang berhubungan dengan pemerintahan, saya coba bantu selesaikan. Istilahnya ada kepuasan tersendiri bisa bantu orang lain," katanya.

Untuk memperdalam ilmu politik, Rara banyak sharing dengan politisi senior. Dia juga banyak bertanya bagaimana cara berhadapan dengan orang-orang.

"Karena saya newbie, saya yang banyak nanya," ucapnya.

Door to door

Rara Agustin memiliki cara ampuh untuk mendongkrak perolehan suara pada tahapan kampanye pileg, yakni dengan cara door to door. Dia mendatangi rumah-rumah warga untuk menampung aspirasi warga.

"Kampanye seperti itu tidak banyak mengeluarkan cost politik," ujarnya.

Rara mengaku rajin blusukan ke sejumlah desa binaan. Saat blusukan itu, dia kerap dicurhati seputar jalan rusak di wilayah tersebut.

"Jalannya naik turun gunung, masih tanah merah, batu besar. Siang, malam, panas, hujan saya kampanye," tuturnya.

Di beberapa lokasi kampanye, Rara mengajak Ketua DPC PDI-P yang juga menjabat sebagai Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, untuk bertemu warga. Di situ, warga bisa langsung menyampaikan aspirasinya kepada kepala daerahnya.

"Alhamdulillah, di desa binaan saya, (perbaikan infrastruktur) digarap tahun ini dari APBD," ungkapnya.

Dalam tahapan kampanye ini, Rara dinasihati ayahnya untuk jangan banyak mengumbar janji kepada warga dan dia melaksanakan nasihat itu.

"Saya tidak pernah menjanjikan apa pun. Kepada warga, saya berkata ibu, bapak, saya baru di politik. Cuma yang saya punya hanya akses yang nantinya akan lebih mudah memperjuangkan aspirasi warga karena saya dari partai pemerintah," katanya.

Dia pun tidak memaksa masyarakat agar memilihnya. Rara hanya meminta warga untuk memilih sesuai hati nurani, bukan karena money politics.

"Saya hanya meyakinkan masyarakat, 'Jika Bapak Ibu percaya kepada saya, ayo bareng-bareng bangun daerah ini," tutur Rara.

Selain itu, Rara memastikan bahwa dia sama sekali tidak melakukan money politics selama tahapan pencalegan. Dia ingat betul pesan ayahnya agar berusaha maksimal dan tetap berdoa.

"'Kalau jalannya Tuhan kamu menang, kamu akan menang tanpa hal itu (money politics). Tapi kalau Tuhan bilang kamu tidak menang, walaupun kamu habis berapa miliar pun, kamu enggak akan jadi (anggota legislatif)'," ujar Rara menirukan pesan ayahnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/18/08000051/rahasia-rara-caleg-termuda-pdi-p-kalahkan-senior-dan-lolos-jadi-anggota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke