Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sandiaga Cocok Jadi Presiden | Oknum Pegawai BRI Korupsi Rp 1 Miliar untuk Judi Online

Kompas.com - 18/05/2019, 06:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie memuji calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat menjadi pemateri di sebuah kampus di Palembang, Sumatera Selatan.

Dia menilai, sosok Sandiaga cocok menjadi seorang presiden. Sandiaga yang mendengarnya pun tersenyum manis.

Apa alasan Marzuki?

Sementara itu, berita tentang dugaan penculikan terhadap anggota DPRD Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, terus didalami oleh pihak kepolisian.

Boydo mengaku diculik para pelaku karena dirinya menjadi saksi partai dalam rekapitulasi suara saat pemilu. Polisi telah menangkap satu pelaku berinisial WZK. Tiga pelaku lainnya masih diburu.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Pengakuan anggota DPRD di Medan yang diduga diculik 

Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.CNN.com Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.

Boydo mengaku, penculikan terjadi seusai dia menjadi saksi partai dalam rekapitulasi suara di Medan Helvetia.

Saat itu, Jumat (10/5/2019), dia keluar menuju lokasi parkir di Hotel Grand Inna, Medan, tempat penghitungan rekapitulasi suara. Dia didekati orang yang dikenalnya dan dipaksa ikut pergi bersamanya. Boydo menolak.

"Awalnya saya katakan kenapa tidak di sini. Katanya enggak. Di sana saja biar bagus. Tiga kali saya bertahan, lalu ada lagi dua orang yang mencoba membawa saya ke mobil mereka," katanya, Jumat.

Akhirnya, Boydo masuk ke mobil mereka dan mobil berjalan dari hotel sekitar pukul 16.30 WIB. Di dalam mobil ada empat orang lain selain Boydo.

"(Ini) sebenarnya karena kekesalan. Karena saya sebagai saksi partai, membuka pleno, dan menjalankan tugas saya. Yang diminta gimana dia bisa duduk. Dengan cara apa pun juga, saya yang dipaksa mencari cara secepatnya," katanya.

Baca selengkapnya: Anggota DPRD Medan Mengaku Diculik Seusai Jadi Saksi Partai Saat Rekapitulasi, Ini Ceritanya

 

2. Bahar bin Smith sempat minta damai

Bahar bin Smith tampak menggunakan kemeja hitam masuk ruang sidang.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Bahar bin Smith tampak menggunakan kemeja hitam masuk ruang sidang.

Sebelum diamankan pihak kepolisian, Bahar bin Smith sempat meminta tolong kerabat dan rekannya untuk memediasi secara kekeluargaan dengan dua korban, yakni CAJ dan MKU.

Mediasi dilakukan lantaran Bahar menyesali perbuatannya. Namun, upaya mediasi tersebut tidak sepenuhnya terlaksana karena rekan Bahar yang tak sempat berkomunikasi dengan orangtua MKU.

“Setelah beliau minta mediasi, saya langsung cari, memang susah carinya, sampai kami libatkan habaib, tokoh sebagai bentuk penyesalan Habib Bahar,” kata Mahdi, salah satu saksi meringankan terdakwa dalam sidang lanjutan kasus penganiyaan dua remaja dengan terdakwa Bahar bin Smith di PN Bandung.

Baca selengkapnya: Sesali Perbuatannya, Bahar bin Smith Sempat Ingin Mediasi dengan Korban

 

3. Presiden Jokowi beri grasi dua petani yang dipenjara

Rusmin dan Noor Azis, setelah keluar dari LP Kendal. KOMPAS.com/SLAMET PRIYATINKOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN Rusmin dan Noor Azis, setelah keluar dari LP Kendal. KOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN

Noor Azis dan Rusmin adalah dua petani dari Surokonto Wetan, Kendal, Jawa Tengah, yang divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar oleh Pengadilan Negeri Kendal pada 18 April 2017.

Mereka dipenjara karena terbukti melakukan tindak pidana menggunakan kawasan hutan secara tidak sah.

Sisa masa tahanan mereka dihapus setelah mendapat grasi dari presiden yang dikeluarkan pada Senin (13/5/2019) dan diterima oleh Pengadilan Negeri Kendal pada Kamis (16/05/2019).

“Saya gembira bisa bertemu dengan keluarga dan berlebaran bersama,” kata Rusmin.

Baca selengkapnya: Dapat Grasi dari Presiden, 2 Petani yang Dihukum 8 Tahun Penjara Dibebaskan

 

4. Oknum pegawai BRI korupsi Rp 1 miliar untuk judi online

ILUSTRASISHUTTERSTOCK ILUSTRASI

Seorang oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Payakumbuh, Sumatera Barat, AG (32) diduga menyelewengkan dan menggelapkan uang miliaran rupiah uang milik BRI dan nasabah. Uang tersebut digelapkan dan dihabiskan untuk permainan judi online.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, saat ini AG ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kajari) Payakumbuh.

"Betul, kami telah menahan tersangka korupsi dan penggelapan uang BRI dan nasabahnya. Saat ini, kami menunggu hasil audit BPKP untuk menghitung kerugian negara," kata Kasi Intel Kajari Payakumbuh, Nazif Firdaus, yang dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Baca selengkapnya: Oknum Pegawai BRI Diduga Korupsi Uang Rp 1 Miliar untuk Judi "Online"

 

5. Sosok Sandiaga di mata Marzuki Alie, cocok jadi presiden

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat memberikan kuliah umum di kampus UIGM Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat memberikan kuliah umum di kampus UIGM Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Saat Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie menjadi pemateri kuliah umum bersama dengan Sandi di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019), dia sempat mengungkapkan penilaiannya tentang sosok Sandiaga.

"Saya kira Pak Sandi ini lebih cocok menjadi presiden," kata Marzuki, Jumat.

Saat mendengar ucapan Marzuki, calon presiden nomor urut 02 itu pun hanya tersenyum.

Marzuki pun bercerita, beberapa tokoh penting yang pernah berkunjung ke UIGM berhasil mendapatkan mimpi mereka, seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca selengkapnya: Marzuki Alie: Saya Kira Pak Sandi Lebih Cocok Jadi Presiden

 

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Perdana Putra, Slamet Priyatin, Agie Permadi, Dewantoro)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com