Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Medan Mengaku Diculik Seusai Jadi Saksi Partai Saat Rekapitulasi, Ini Ceritanya

Kompas.com - 17/05/2019, 11:20 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com — Kasus penculikan terhadap anggota DPRD Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, masih bergulir. Satu pelaku berinisial WZK sudah ditangkap Polda Sumut, sementara tiga pelaku lain masih buron.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, WZK merupakan otak pelaku, sedangkan tiga orang lain turut serta dalam penculikan tersebut. 

Hal itu dkatakannya kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2019). "Sudah satu kami tangkap, tiga lagi masih kami lakukan lidik keberadaannya," katanya.

Baca juga: Alasan Buruh Batu Cabut Laporan setelah Jadi Korban Penculikan Oknum Polisi

Secara terpisah, Boydo HK Panjaitan yang dihubungi via telepon pada Jumat mengaku sedang berada di Jakarta.

Kronologi kejadian

Dia menceritakan awal kejadian penculikan yang menimpa dirinya. Menurut dia, penculikan terjadi seusai dia menjadi saksi partai dalam rekapitulasi suara di Medan Helvetia. 

Saat itu, Jumat (10/5/2019), dia keluar menuju lokasi parkir di Hotel Grand Inna, Medan, tempat penghitungan rekapitulasi suara. Dia didekati orang yang dikenalnya dan dipaksa ikut pergi bersamanya. Boydo menolak.

"Awalnya saya katakan kenapa tidak di sini. Katanya enggak. Di sana saja biar bagus. Tiga kali saya bertahan, lalu ada lagi dua orang yang mencoba membawa saya ke mobil mereka," katanya, Jumat.

Baca juga: Isu Penculikan Anak SD Hebohkan Warga Ruteng Flores

Akhirnya, Boydo masuk ke mobil mereka dan mobil berjalan dari hotel sekitar pukul 16.30 WIB. Di dalam mobil ada empat orang lain selain Boydo.

Boydo mengaku diinterogasi selama perjalanan. Sekitar pukul 17.00 WIB, dia tiba di suatu tempat yang terdapat semacam danau dan gubuk-gubuk. Di lokasi tersebut, ada sekitar lima orang lagi yang hanya melihatnya.

"(Ini) Sebenarnya karena kekesalan. Karena saya sebagai saksi partai, membuka pleno, dan menjalankan tugas saya. Yang diminta gimana dia bisa duduk. Dengan cara apa pun juga, saya yang dipaksa mencari cara secepatnya," katanya.

Bantuan hukum dari PDI-P dan Junimart Girsang

Sekitar tiga jam di lokasi tersebut, kemudian dia hendak dibawa lagi ke suatu tempat ke arah gunung. Namun, dalam perjalanan, ada keluarganya yang menelepon pelaku dan meminta agar korban dikembalikan dan tidak usah dibawa ke mana-mana.

Akhirnya pelaku bersedia dan memutar balik ke lokasi sebelumnya.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Menang di Kota Medan

"Di pintu pagar itu sudah ada keluarga di sana. Sebelumnya saya akan dibawa lagi ke tempat lain kita mutar-mutar katanya ke arah gunung, tiba-tiba ada telepon itu. Disuruh balik lagi, akhirnya diantar balik ke tanah lokasi semula. Lokasinya di daerah Flamboyan," katanya.

Setelah dia diserahkan ke keluarganya yang menjemput, dia lantas menuju Polresta Medan untuk membuat laporan.

Dengan bantuan hukum dari PDI-P dan Junimart Girsang, prosesnya berlangsung cepat dan kemudian penanganannya ditarik ke Polda Sumut. 

"Saya berterima kasih dan mengapresiasi Polda Sumut yang sudah bergerak dengan cepat," katanya.

Pengamanan pejabat negara

Dari kasus yang dialaminya, dia mengharapkan adanya pengamanan bagi pejabat negara agar di kemudian hari tidak terjadi lagi.

Sebagai orang yang dipercaya sebagai anggota DPRD Kota Medan, pengamanan itu sangat diperlukan. 

Baca juga: Kerap Banjir hingga Springbed Pun Muncul di Sungai, Ada Apa dengan Medan?

"Untuk kami saja pengamanan masih kurang, apalagi masyarakat biasa. Untung keluarga saya ada yang kenal-kenal banyak, jadi bisa diselamatkan, kalau tidak," katanya.

Apalagi, sebagai orang yang ada di dalam struktur partai, menurutnya, ke depan harus lebih berhati-hati dan lebih antisipatif terhadap keamanan.

"Dan di DPRD Medan, harapannya ada dibuat ajudan atau pengamanan di tiap orang. Selama ini tidak ada pengamanan. Sendiri-sendiri. Tak ada yang mengamankan kita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com