Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Prosesi Pengambilan Api Suci Waisak di Wisata Api Abadi Wrapen

Kompas.com - 17/05/2019, 18:57 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Rachmawati

Tim Redaksi

Api Abadi Mrapen merupakan fenomena gas alam yang keluar dari perut bumi lalu tersulut oleh api yang hingga saat ini tidak pernah padam. Selain diistimewakan sebagai bagian dari Tri Suci Waisak setiap tahunnya, keberadaan Api Abadi Mrapen juga difungsikan untuk penyulutan api dalam pembukaan agenda olahraga.

Api abadi ini memang kerap jadi sumber api obor beberapa agenda nasional dan internasional. Salah satunya pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Api untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996 dan Asian Games tahun 2018 juga diambil dari Api Abadi Mrapen.

Baca juga: Lebaran Waisak, Cara Unik Masyarakat Lereng Merbabu Rayakan Perbedaan

Sekda Grobogan, Moh Sumarsono, menyampaikan status lokasi objek wisata Api Abadi Mrapen sebelumnya merupakan hak milik warga yang pengelolaannya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan. 

"Waktu pun berlalu hingga akhirnya tanahnya dibeli oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah pada 2012," kata Sumarsono.

Pengamat budaya, Edy Tegoeh Joelijanto mengatakan, menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber Api Abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 masehi.

Konon api abadi itu muncul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak mengalahkan Majapahit. Lalu dia mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan menancapkan tongkatnya ke tanah. 

"Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber api abadi Mrapen.

Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.

Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari api abadi Mrapen, memiliki diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com