Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Prosesi Pengambilan Api Suci Waisak di Wisata Api Abadi Wrapen

Kompas.com - 17/05/2019, 18:57 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Rachmawati

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Ratusan umat Buddha menggelar ritual pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak 2563 BE/2019 di kawasan obyek wisata Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019) siang. 

Upacara keagamaan ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan umat Buddha Indonesia (Walubi), namun juga diikuti sejumlah umat Buddha dari Thailand. Beberapa umat Buddha dari Thailand itu bahkan tampak senang dengan berkali-kali mengabadikan momen foto di beberapa spot obyek wisata Api Abadi Mrapen.

"Maaf bisa minta tolong fotokan saya menggunakan handphone saya ini. Ini sungguh luar biasa, akhirnya keinginan saya ke Api Abadi Mrapen tercapai juga. Saya sudah baca sejarahnya," kata seorang biksu dari Thailand dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Umat Buddha Semayamkan Air Berkah Waisak di Candi Mendut

Sebelum pengambilan api suci, selama lebih dari satu jam mereka yang mengenakan pakaian khas biksu itu berkumpul dan melantunkan doa di depan altar Buddha yang telah dipersiapkan.

Dalam ritual doa itu, nyala lilin serta bau wewangian memberikan efek ketenangan. Sementara mantra-mantra terus dilantunkan di kawasan Api Abadi Mrapen hingga tiba di puncak acara pengambilan api suci. 

Setelah berdoa, perwakilan umat Buddha serta perwakilan pihak Pemkab Grobogan, DPRD Grobogan, TNI dan Polri berjalan kaki membawa obor beranjak menuju titik lokasi Api Abadi Mrapen. 

Secara bersamaan, mereka menyulutkan obor tersebut ke pusat sumber api yang telah berkobar. Dua perwakilan biksu yang dituakan kemudian berjalan naik ke atas bak mobil pick up untuk menyulutkan obor yang menyala itu ke tungku.

Di atas kendaraan roda empat itu telah disiapkan sebuah tungku yang digunakan untuk menampung api yang diambil dari Api Abadi Mrapen.

Baca juga: Pengobatan Gratis Awali Rangkaian Waisak 2019 di Candi Borobudur

Lalu api suci yang telah berkobar di tungku akan disemayamkan di Candi Mendut bersandingan dengan air berkah yang sebelumnya diambil di Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2019). 

Keesokan harinya, api suci dan air berkah akan diantarkan ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak yang jatuh pada Minggu (19/5/2018) mendatang. 

Rombongan majelis umat Buddha yang kemudian mengawal perjalanan percikan Api Abadi Mrapen itu ke arah Magelang. 

Prosesi pengambilan api secara estafet ini berlangsung setiap perayaan Waisak.

"Dalam perayaan Waisak ini, kami berharap dunia selalu diterangi oleh kedamaian dan kebaikan. Saling menghargai dan menghormati antar sesama. Pahami hati dan tampakkan kesejatian diri. Api adalah simbol kehidupan yang menerangi manusia dari kegelapan," kata Wakil Ketua Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono usai ritual pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak.

Api Abadi Mrapen yang Berusia Ratusan Tahun

Api Abadi Mrapen salah satu destinasi wisata api abadi yang tidak pernah padam sejak puluhan tahun lalu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com