Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Dukun Palsu di Garut

Kompas.com - 16/05/2019, 07:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Diah melihat, dari salahsatu cara pelaku menjaring korban lewat media sosial, adalah dengan menjadi teman curhat korban.

Anak curhat di Facebook, orangtua harus waspada

Dari situ, pelaku mengetahui dan mengenal kelemahan korbannya dan mulai menawarkan bantuan dan solusi-solusi yang dihadapi korban yang ternyata hanya tipu-tipuan.

"Kalau tidak ada ruang kosong dalam diri anak, mereka pasti tidak akan mencari sosok lain," tegasnya.

Diah berharap, apa yang menimpa anak-anak ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak yang lain, terutama bagi orangtua agar bisa menjaga anak-anaknya.

Baca juga: Dukun Cabul Ini Klaim Kerasukan Roh Pangeran Aria Teja

"Bukan berarti dibatasi pergaulannya, tapi jadilah teman bicara mereka, bangun komunikasi yang baik, hargai pendapat-pendapat anak," katanya.

Dengan begitu, menurut Diah anak bisa merasa lebih nyaman bersama orangtuanya hingga tidak mencari tempat atau figur lain untuk menghadapi hidupnya.

"Rumah harusnya jadi tempat yang paling nyaman untuk anak, ini tugas kita sebagai orangtua," kata Diah mengingatkan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com