Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Dukun Palsu di Garut

Kompas.com - 16/05/2019, 07:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 20 orang gadis di bawah umur diduga jadi korban aksi cabul dari RGS (26) yang mengaku sebagai dukun. 

Perbuatan RGS terungkap setelah orangtua salah satu korban melaporkan aksinya pada apara kepolisian.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dalam jumpa pers yang digelar di Mapolres Garut, Rabu (15/5/2019) menyampaikan, pelaku memperdaya korban dengan aksi dukun-dukunan.

Para korban disebut akan mengalami nasib buruk hingga pelaku menawarkan solusinya yaitu dengan cara mulai dari berhubungan badan hingga hanya disentuh pelaku.

"Ada dua ritual yang ditawarkan yang disebut pelaku yaitu kias dan pangsal, ritual ini disebutnya untuk menghindari nasib sial," kata Budi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Singgung Dukun Palsu Saat Beri Tanggapan Kehidupan Beragama dan Pancasila

Budi memastikan, pelaku bukanlah seorang dukun, apalagi seorang guru mengaji. Sehari-harinya, bujangan tersebut bekerja serabutan di kampungnya.

RGS, sang pelaku, saat ditanya wartawan mengakui ada 20 korban gadis dibawah umur yang telah diperdayanya. Dari jumlah tersebut, delapan diantaranya diajak berhubungan badan.

RGS mengaku, selain anak-anak perempuan di kampungnya, dirinya juga mencari korban lewat media sosial Facebook, dengan cara menjadi teman curhat.

Aksi ini, menurut RGS telah dilakukannya selama kurang lebih satu tahun. Dirinya., melakukan ritual palsu kepada para korban mulai di rumahnya hingga tempat-tempat lainnya.

Baca juga: Dukun Palsu Pengganda Uang Tipu Korbannya Rp 2,8 Miliar

Pendampingan ke korban

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari yang hadir dalam jumpa pers menyampaikan, pihaknya akan memberikan pendampingan kepada para korban dan keluarganya.

Pendampingan diberikan sementara proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Seperti biasa kita siapkan tim psikolog, karena jumlah korbannya banyak dan orangtuanya juga perlu dampingan, mereka pasti juga tertekan dengan masalah anaknya," katanya.

Diah menyesali apa yang menimpa para korban diusianya yang masih muda.

Baca juga: Polisi Tangkap Dukun Cabul yang Tawarkan Jasa via Instagram

 

Karenanya, Diah mengajak orangtua untuk lebih memberi perhatian kepada anaknya dengan mau menjadi teman bicara sang anak.

"Jadi anak-anak kalau curhat masalah apapun harus pada orangtua, bikin anak percaya hingga mau bicara apapun yang mereka rasakan pada kita (orangtua)," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com