Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Bali Ini Nekat Melahirkan di Lapangan Ditemani Bocah 4 Tahun

Kompas.com - 14/05/2019, 19:37 WIB
Rachmawati

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Masyarakat di sepuratan Mengwitani dikagetkan dengan peristiwa seorang ibu yang akan melahirkan di tanah lapang, tepatnya di depan SMK Mengwitani, Sabtu (11/5/2019) malam.

Wanita yang bernama Karina Lisiana (35) tahun mengaku tidak punya biaya dan sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya karena akan melahirkan.

Dia akan melahirkan di tanah lapang dengan disaksikan anak laki-lakinya yang masih berusia 4 tahun.

Baca juga: Bupati Bekasi Nonaktif Neneng Habis Melahirkan, Tuntutan 7,5 Tahun Penjara Dirasa Berat

Atas laporan masyarakat, Iptu I Made Sujana Kanit Laka Polres Badung bersama enam anggotanya memberikan bantuan dengan menghubungi ambulans dan mempersiapkan pakaian serta alas untuk melahirkan.

Polisi kemudian memberikan pertolongan kepada ibu tersebut dan membawanya ke Puskesmas Mengwi, sekitar pukul 17.30 Wita.

“Ini kemanusiaan dan ini pula tugas kami selaku pengayom masyarakat. Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat yang telah memberikan informasi, sehingga bayi dan ibunya dapat kita selamatkan,” ungkap Iptu Sujana.

Kemudian ibu dan bayi dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada.

Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada Kabupaten Badung, dr Made Nurija, yang ditemui Senin (13/5/2019) mengatakan kondisi Karina berangsur-angsur membaik setelah melahirkan bayi perempuan prematur.

“Pasien masih mengalami perawatan intensif. Bahkan belum bisa diajak berbicara banyak, karena mengalami pendarahan yang cukup serius,” jelasnya.

Baca juga: Di Sumedang, Tiga dari 10 Bayi Lahir Stunting

Diperkirakan ia melahirkan di usia kandungan 7 bulan dengan berat bayi 1,9 kg.

“Bayinya yang berjenis kelamin perempuan juga masih mengalamai perawatan. Bahkan anaknya yang baru lahir juga masih kami rawat karena lahir prematur,” paparnya

Menurut dr Nurija, pihak rumah sakit kesulitan mengorek informasi secara detail. Selain itu, hingga kini belum ada pihak keluarga yang membesuk.

“Belum ada keluarga yang datang. Dibilang orang tuanya sudah meninggal,” ungkapnya.

Terkait biaya persalinan, pihak rumah sakit masih berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

“Ada program Jampersal (Jaminan Persalinan) dari kementerian. Tapi kendalanya alamat di sini atau alamat sementara kita belum dapat sampai sekarang. Bahkan pihak kepolisian pun belum mengetahui juga,” ungkap dr Nurija.

Baca juga: 5 Fakta Pasangan Selingkuh Bunuh Bayi Usia 4 Hari, Diduga Panik hingga Dibuang di Ruko

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com