Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Ketua KPPS Tapanuli Utara Tewas di Hutan, Diduga Masalah Ekonomi hingga Hilang 5 Hari

Kompas.com - 13/05/2019, 14:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarga Luhut Ferry Parsaoran, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 Desa Parbubu 1, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, hanya pasrah saat Luhut ditemukan tewas di tengah HutanTombak, Sabtu (11/5/2019). 

Menurut pihak keluarga, Luhut telah lima hari tak pulang ke rumah dan tak meninggalkan pesan apapun.

Polisi pun akhirnya mengungkap bahwa kematian Luhut diduga kuat karena permasalahan ekonomi keluarga.

Berikut ini fakta lengkapnya: 

1. Lima hari hilang, Luhut ditemukan tewas di tengah hutan

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi
Keluarga Luhut menjelaskan, korban telah menghilang sejak Senin (6/5/2019). Keluarganya pun sibuk mencari Luhut di sejumlah lokasi yang biasanya dikunjungi korban.

Setelah dibantu warga dan polisi, Luhut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan kondisi memprihatinkan, Sabtu (11/5/2019).

Jasad Luhut ditemukan di kawasan Tombak Sirambe, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, sekira 500 meter dari permukiman warga.

"Sehingga Bhabin bersama personel polsek lainnya mencari bersama warga dan menemukan korban sudah tak bernyawa," ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Minggu (12/5/2019).

Baca Juga: Ketua KPPS di Tapanuli Utara Ditemukan Tewas Membusuk di Tengah Hutan

2. Warga mencium bau menyengat dari dalam hutan

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Kecurigaan warga berawal dari bau menyangat dari jarak sekitar 10 meter di Hutan Tombak. Selain itu, warga juga menemukan adanya jejak sandal.

"Kemudian warga mengikuti jejak tersebut dan mendapati mayat korban dengan posisi badan sudah busuk," ujar MP Nainggolan.

Penemuan itu dilaporkan ke warga perkampungan yang jaraknya sekitar kurang lebih 500 meter.

Warga sekitar pun langsung gempar atas penemuan jasad Luhut, yang baru saja bertugas sebagai Ketua KPPS.  

Baca Juga: 13 Penyakit Penyebab Meninggalnya Petugas KPPS Versi Kemenkes

3. Korban tak pamit kepada keluarga 

Ilustrasi bunuh diriasiandelight Ilustrasi bunuh diri

Saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan telungkup miring dengan leher terikat baju miliknya dan simpul tali terikat ke pohon.

"Setelah ditemukan, Kanit Reskrim, Kanit IK, Bhabin dan personel polsek lainnya serta Inafis polres langsung melakukan olah TKP," ujar dia.

Pengakuan istri korban, Namaida Br Situmorang (41) kepada polisi, pada Senin (6/5/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, suaminya pamit untuk keluar. Namun, saat itu korban tidak memberitahukan akan pergi ke mana.

Sementara itu, polisi menduga kuat korban meninggal karena bunuh diri.

Baca Juga: Dua Pelaku Penembakan Ketua KPPS Lampung Utara Ditangkap

4. Korban bunuh diri karena masalah ekonomi, bukan pemilu

Ilustrasi depresiShutterstock Ilustrasi depresi

Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Horas M Silaen menjelaskan, kematian Luhut karena masalah ekonomi keluarga.

"Korban bunuh diri tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2019 atau karena pekerjaannya sebagai ketua KPPS. Penjelasan istri korban, kemungkinan korban stres memikirkan masalah ekonomi mereka," ujar Horas.

Seperti diketahui, korban ditemukan bunuh diri di sebuah pohon di dalam hutan.

"Hasil penyelidikan kami, dipastikan korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri," kata Kapolres Taput, Minggu (12/5/2019).

Baca Juga: Ketua KPPS Lombok Tengah Meninggal, Diduga Akibat Kelelahan Usai Tugas

5. Keluarga tolak otopsi jasad Luhut

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Polisi dan warga menemukan korban tergantung di sebatang pohon. Polisi langsung mengevakuasi korban dan melakukan penyelidikan.

Menurut Kapolres Taput, korban sempat berpamitan dengan sang istri, Namaida Situmorang, sebelum mengakhiri hidupnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Namaida, korban berpamitan, tetapi tidak memberitahukan tujuan kepergiannya.

Namaida mengaku tidak ada pertengkaran sebelum sang suami mengkahiri hidupnya.

"Penjelasan istri korban bahwa korban kemungkinan memikirkan masalah perekonomian. Jadi meninggalnya karena bunuh diri, dan tidak ada hubungannya dengan KPPS dan Pemilu," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan.

Baca Juga: Ketua KPPS di Tapanuli Utara Ditemukan Tewas Membusuk di Tengah Hutan

Sumber: KOMPAS.com (Dewantoro)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com