KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae So mengatakan dia bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, secara tegas menolak wacana wisata halal yang diberlakukan di wilayah NTT.
Menurutnya, penerapan wisata halal di wilayahnya tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan.
"Wisata halal ini tidak mempengaruhi arus kunjungan wisatawan ke NTT, karena wisatawan kita ini dari Australia, China, Jepang, Eropa, dan Amerika. Bahkan dari Timur Tengah juga datang ke sini dan mereka tidak mempersoalkan halal atau haram, "ujar Josef kepada Kompas.com, Rabu (8/5/2019).
Baca juga: Soal Tolak Wisata Halal, Wagub NTT: Semata-mata untuk Menjaga Toleransi yang Sudah Baik
Menurut Josef, pemberlakuan wisata halal, jelas akan membuat dikotomi dalam kehidupan masyarakat di NTT.
Josef menyebut, wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke NTT sudah memahami tempat makan mana yang dilarang oleh agama mereka dan tentunya tidak akan didatangi.
"Tapi ada juga wisatawan lainnya. Yang tidak dilarang oleh agamanya mereka akan makan dan kita persilahkan itu adalah hak mereka. Itu baru namanya kebhinekaan di nusantara,"ujar Josef.
"Jangan tulis halal. Nanti yang lainnya malah akan disebut haram. Dan itu jelas membuat dikotomi antara sesama manusia," jelas Josef lagi.
Baca juga: Pemerintah Provinsi NTT Tolak Wisata Halal, Ini Alasannya...
Karena itu Josef meminta agar pemberlakukan wisata halal di NTT dihentikan.
"Masa sih manusia dikasih label halal dan haram. Walaupun hanya wisata, tapi wisata itu kan isinya manusia berarti kesimpulannya kita mengharamkan manusia," ucapnya.
"Ini sesuatu yang luar biasa. Sehingga saya tegaskan kepada orang yang melontarkan ide itu (wisata halal) agar tidak usah pikirkan itu lagi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.