Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kapal TNI AL Ditabrak Kapal Vietnam, Susi Akan Tenggelamkan Kapal hingga Anggota TNI Tak Terprovokasi

Kompas.com - 30/04/2019, 09:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal patroli milik TNI AL KRI Tjiptadi-381 ditabrak dua kapal pengawas milik pemerintah Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau, pada hari Sabtu (27/4/2019).

Peristiwa tersebut terjadi saat KRI Tjiptadi-381 sedang menggiring kapal berbendera Vietnam, BD 979, yang kepergok melakukan pencurian di zona perairan Indonesia.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menjelaskan, kasus tersebut akan diselesaikan antar pemerintah Indonesia dan Vietnam atau Government to Government.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kronologi kapal pengawas ikan Vietnam tabrak KRI Tjiptadi-381

Tindakan arogansi dan memalukan kembali dilakukan pihak Vietnam. Kali ini terjadi pada kapal patroli TNI AL, KRI Tjiptadi-381 yang sedang melakukan patrolu di utara perairan Natuna, Kepulauan Riau.  Dimana 2 kapal pengawas perikanan Vietnam KN 264 dan KN 231 telah dengan sengaja menabrakan diri ke KRI Tjiptadi-381 yang sedang membawa Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang ketangkap melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia khusuanya wilayah utara periaran Natuna.TNI AL Tindakan arogansi dan memalukan kembali dilakukan pihak Vietnam. Kali ini terjadi pada kapal patroli TNI AL, KRI Tjiptadi-381 yang sedang melakukan patrolu di utara perairan Natuna, Kepulauan Riau. Dimana 2 kapal pengawas perikanan Vietnam KN 264 dan KN 231 telah dengan sengaja menabrakan diri ke KRI Tjiptadi-381 yang sedang membawa Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang ketangkap melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia khusuanya wilayah utara periaran Natuna.

Berdasarkan rilis yang diterima Kompas.com, insiden tersebut terjadinya sekitar pukul 14.45 WIB di utara perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Saat itu, KRI Tjiptadi-381 sedang membawa Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang tertangkap melakukan pencurian ikan wilayah Indonesia.

Melihat kapal meraka tertangkap, dua kapal pengawas ikan milik pemerintah Vietnam, KN 264 dan KN 231, langsung menabrak KRI Tjiptadi-381.

Tindakan tersebut membuat KRI Tjiptadi-381 dan kapal KIA BD 979 mengalami kerusakan.

Bahkan KIA Vietnam BD 979 juga mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam akibat ditabrak kapal pengawasan Vietnam tersebut.

"Dua kapal pengawas perikanan Vietnam melakukan provokasi melalui usaha mengganggu proses penegakkan hukum dengan cara menumburkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381," kata Yudo melalui rilis yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2019).

Baca Juga: 2 Kapal Pemerintah Vietnam Tabrak KRI Tjiptadi-381 yang Sedang Patroli

2. TNI AL: Lokasi pencurian ada di wilayah Indonesia

Pasukan Marinir mengikuti HUT Ke-71 Korps Marinir di Pantai Tambak Wedi di Surabaya (15/11/2016). Surabaya menjadi salah satu basis militer berikut industri pendukung militer di Indonesia (kiri). Anggota TNI Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya menggelar latihan di perairan Desa Kajhu, Aceh Besar, Aceh (22/11/2016).Bahana Patria Gupta Pasukan Marinir mengikuti HUT Ke-71 Korps Marinir di Pantai Tambak Wedi di Surabaya (15/11/2016). Surabaya menjadi salah satu basis militer berikut industri pendukung militer di Indonesia (kiri). Anggota TNI Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya menggelar latihan di perairan Desa Kajhu, Aceh Besar, Aceh (22/11/2016).

Yudo menambahkan, lokasi penangkapan kapal KIA BD 979 berada di ZEE Indonesia. Untuk itu petugas TNI AL melakukan penindakan sesuai prosedur berlaku. 

Tindakan penangkapan yang dilaksanakan oleh KRI Tjiptadi-381 sudah benar dan sesuai prosedur. Sayangnya, pihak Vietnam mengklaim telah wilayah tersebut masuk ke perairan Vietnam.

"Namun pihak Vietnam juga mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan perairan Vietnam," jelasnya.

Baca Juga: TNI AL Amankan Benih Lobster Selundupan Senilai Rp 37,2 Miliar di Batam

3. Insiden di perairan Natuna akan diselesaikan secara G to G

Jajaran TNI AL melalui Koarmada I kembali berhasil menangkap 2 kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang melakukan pencurian ikan di laut Natuna, Sabtu (13/4/2019).KOARMADA I Jajaran TNI AL melalui Koarmada I kembali berhasil menangkap 2 kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang melakukan pencurian ikan di laut Natuna, Sabtu (13/4/2019).

TNI AL akan secepatnya menyelesaikan kasus tersebut dengan cara Goverment to Goverment (G to G).

Yudo juga mengapresiasi personilnya di lapangan yang bisa menahan diri mendapat provokasi kapal pemerintah Vietnam.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir adanya ketegangan atau insiden yang lebih buruk diantara kedua negara pasca-kejadian arogansi atau memalukan yang dilakukan kapal pengawas perikanan Vietnam.

"Secepatnya akan kami selesaikan melalui Goverment to Goverment," pungkasnya.

Baca Juga: Diduga Curi Ikan di Laut Natuna, 2 Kapal Vietnam Ditangkap TNI AL

4. ABK kapal Vietnam berhasil diamankan

Ilustrasithawornnurak Ilustrasi

Yudo menjelaskan, 12 ABK dari KIA Vietnam BD 979 berhasil ditangkap usai melakukan pencurian ikan di wilayah ZEE Indonesia. Saat ini mereka sudah diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya.

"Akibat dari provokasi kapal dinas Perikanan Vietnam (KN.264 dan KN.231) dengan menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan telah menghadang serta menabrak lambung kiri buritan KIA BD.979 yang sedang ditunda oleh KRI Tjiptadi-381 sehingga terjadi kebocoran dan tenggelam, ABK kapal ikan Vietnam yang berjumlah 12 orang berhasil diamankan ke atas KRI TPD-381, namun 2 ABK yang berada di atas kapal ikan tersebut berhasil melompat ke laut dan ditolong oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam," papar Yudo.

Baca Juga: TNI AL: KRI Tjiptadi-381 Diprovokasi Kapal Pengawas Ikan Vietnam

5. Menteri Susi: Tenggelamkan lebih banyak kapal pencuri ikan asal Vietnam 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memantau perairan Natuna di KRI Usman HarunCom Kementerian Kelautan dan Perikanan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memantau perairan Natuna di KRI Usman Harun

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjanjikan akan menenggelamkan 51 kapal dalam waktu dekat. Dari 51 kapal pencuri ikan itu paling banyak berasal dari Vietnam.

Hal itu disampaikan Susi saat membalas kicauan mantan Menteri Kehutanan MS Kaban di Twitter soal insiden ditabraknya KRI TNI AL kapal pengawas perikanan Vietnam di Natuna.

"Noted. Kemlu telah memanggil Dubes Vietnam. Tgl 4 kita akan melakukan penenggelaman 51 kapal, KIA terbanyak dari Vietnam!" tulis Susi dalam akun Twitter pribadinya, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Menteri Susi tidak merinci berapa banyak kapal ikan Vietnem yang akan ditenggelamkan pada 4 Mei 2019.

Namun, Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan Perikanan, Agus Suherman sempat mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 38 kapal pencuri ikan di berbagai daerah sepanjang kuartal I-2019.

"Sebanyak 18 di antaranya kapal asing yakni 15 asal Vietnam dan 13 kapal asal Malaysia," ujar Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan Perikanan KKP, Agus Suherman, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga: Susi Bersumpah akan Tenggelamkan Lebih Banyak Kapal Ikan Vietnam

Sumber: KOMPAS.com (Hadi Maulana, Yoga Sukmana )/ Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com