Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penundaan Operasional Perdana Bandar YIA, Presiden Jokowi Batal Hadir hingga 3 Penerbangan Domestik Pertama

Kompas.com - 29/04/2019, 17:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PT Pertamina (Persero) akan membangun fasilitas Depot Pengisian Bandara Udara (DPPU) pada Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Fasilitas berupa empat tangki timbun dengan kapasitas 1 juta liter per tangki atau total 4 juta liter. Pertamina merencanakan DPPU bisa beroperasi pada tahun 2020.

"Fasilitas ini untuk memenuhi standar operasi distribusi bahan bakar di bandara internasional ini," kata General Manager Pertamina Marketing Operation Regional IV untuk DIY dan Jawa Tengah, Tengku Fernanda, melalui keterangan tertulis via WhatsApp, Senin (29/4/2019).

DPPU akan mendistribusi avtur lewat fueller hydrant system (FHS). Sistem tersebut mengalirkan avtur dari tangki timbun lewat bawah tanah menuju pesawat. Sistem bawah tanah ini dibangun sebanyak 31 unit.

Pertamina meyakini jumlah itu cukup mengingat kebutuhan YIA sendiri 10.000 liter per hari di awal operasi.

Terminal BBM Rewulu di Bantul dan TBBM Cilacap akan menyuplai kebutuhan YIA ini.

"Dengan fuel hydrant system maka tidak perlu lagi mobil tangki hilir mudik dari pesawat ke pesawat lain," kata Tengku.

Baca Juga: Pertamina akan Bangun Tangki Timbun Berkapasitas 4 Juta Liter di Bandara Internasional Yogyakarta

6. Belum ada penerbangan internasional di YIA, ini alasannya 

Agus Pandu Purnama mengungkapkan, terdapat beberapa hal temuan minor atau kecil yang kemungkinan membuat maskapai asing menunda untuk membuka layanan di YIA. 

Salah satunya adalah maskapai masih melihat lalu lalang pekerja di area yang harusnya steril dari pekerja.

"Kalau lain-lain, mereka melihat kesiapan di apron. Memang melihat kesiapan apron masih ada pekerja lalu lalang di apron. Padahal (pekerja itu melakukan) bukan kegiatan di apron. Secara prinsip sudah siap," kata Pandu, ditemui di lokasi proyek YIA, Kamis (25/4/2019).

Temuan ini juga menyusul temuan lain yang dirasa mengganggu penerbangan bila tidak diselesaikan. Temuan lain itu maskapai mendapatkan debu pasir proyek di area runway.

"Memang kemarin ada (yang dipersoalkan) masalah debu dan sudah diselesaikan dengan menanam rumput dan menyebar tanah klay atau tanah lempung. Saya kira ini sudah selesai," kata Pandu.

Sebagaimana rencana semula, YIA memang dipersiapkan untuk melayani penerbangan internasional.

Baca Juga: Alasan Maskapai Asing Belum Mau Buka Layanan Penerbangan di Yogyakarta International Airport

Sumber: KOMPAS.com (Dani Julius Zebua)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com