Dia beranggapan, “Ini hanya kurang lebih tentang gaya hidup. Cepat atau lambat mereka akan sadar bahwa Islam Rahmatan Lil Alamin (sebagai cara hidup) itu lebih tepat."
Meskipun dia tidak dapat menyelesaikan pendidikan Islamnya sebab ayahnya meninggal di usia muda, namun dia tetap berilmu ke guru agamanya yang terdahulu – sebulan sekali dia kembali ke Sumenep di Pulau Madura tempat dia menyelesaikan pendidikan dasarnya ketika kanak-kanak.
Namun bukan berarti kehidupan desa tidak berubah. Memang dia merasakan adanya perubahaan, seperti jalan yang mulai beraspal dan pasokan air yang meningkat.
Dia menjelaskan, “Dulu, masyarakat pedesaan tidak banyak terlibat karena proyek pembangunan selalu ditangani oleh pemerintah. Tetapi sekarang dengan adanya Dana Desa, orang-orang menjadi lebih aktif – mereka mendiskusikan pengembangan desa dengan sesamanya. Mereka menginginkan yang terbaik untuk desa tempat tinggalnya."
Kyai Rofiq adalah sesosok pria yang tahu dan yakin akan apa yang dia lakukan. Dengan tertawa lepas, dia menjelaskan bahwa manusia memerlukan keyakinan beragama dan relasi sosial yang akan mengikat kehidupan beragama kita, apapun kepercayaannya.
Sudah waktunya bagi Kyai Rofiq untuk kembali ke ladang padinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.