"Dengan ini, saya membuka pelajaran baru bagi publik ternyata disabilitas tidak boleh dianggap enteng," pungkasnya.
Baca Juga: Ngaku Bisa Gandakan Uang, Nenek di Makassar Tipu Korbannya hingga Rp 1,2 Miliar
Noldus menceritakan, dirinya ingin memperjuangkan kaum disabilitas yang menurutnya masih sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil.
Ia mengatakan, kebanyakan anggota dewan fokus pada isu gender dan kemiskinan.
Sementara Kota Makassar masih belum sepenuhnya ramah terhadap penyandang disabilitas terutama untuk aksesibilitas penyadang disabilitas yang sangat terbatas di setiap jenjang lembaga di kota ini.
"Padahal pada payung hukum tentang disabilitas itu sudah ada, tinggal terjemahan di setiap jenjang lembaga itu mengalami kemandekan," ucap pria yang juga merupakan tenaga pengajar di salah satu sekolah swasta di Makassar ini.
Baca Juga: PDI-P Sebut Cucu Bung Karno Borong Suara di Dapil Jatim 1
Noldus merupakan penyandang difabel daksa dengan kaki kanan polio. Namun kondisi itu tak membuatnya patah arang untuk ikut dalam kontestasi Pemilu 2019 kemarin.
Caleg yang berasal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nomor urut 9 ini berada dalam wilayah Dapil III Kota Makassar yang meliputi Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
Noldun pun mengakui, peluang untuk duduk di kursi DPR memang tipis, apalagi di TPSnya ia hanya memperoleh 15 suara.
"Kalau persoalan apakah ada peluang tentu kita optimis saja. Nanti kita tunggu hasilnya saja dari KPU bagaimana penetapannya. Tapi kalkulasi kasarnya ada 700 suara yang saya dapatkan," kata Noldus saat diwawancara Kompas.com, Selasa (23/4/2019).
Baca Juga: Bayar Rp 1,5 Juta demi Pekerjaan, Puluhan Calon Tenaga Kerja Malah Tertipu
Sumber: KOMPAS.com (Himawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.