"Masih ada detak jantungnya. Tapi kata dokter dia hanya mampu bertahan hidup 1 persen. Dua hari kedepan diprediksi dia akan meninggalkan saya untuk selamanya. Kelahirannya juga belum sempurna, saya masih mendengar detak jantungnya, itu menghibur saya," katanya lirih.
Baca juga: Untuk Masa Depan Bangsa, Saya Ikhlaskan Janin Bayi Saya...
Dia berharap apa yang dialaminya saat ini menjadi evaluasi bagi KPU untuk merubah sistem dan pola pelaksanaan Pemilu.
Adriana bersama suami nya masih terus berdoa agar putri kecilnya bisa bertahan. Selama perawatan, mereka menggunakan uang pribadi.
"Kami ini dengan bahagia mengabdi dan bertugas. Rame-rame dibicarakan soal santunan. Sebenarnya bukan itu saja yang kami harapkan. Perhatian pihak KPU sekedar melihat kondisi kami. Menjenguk sudah membuat kami bahagia," ungkapnya.
Sampai berita ini tulis, bayi perempuan Adriana masih di dalam inkubator.
Adriana berharap ada keajaiban sehingga putri pertamanya bisa bertahan hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.