KOMPAS.com - Setelah gagal menjadi calon legislatif di tahun 2014, Candra Saputra (31), warga Blora, Jawa Tengah, akhirnya lolos di Pemilu 2019 ini.
Candra mengaku sempat terlilit utang sekitar Rp 400 juta untuk biaya kampanye usai gagal lolos di pemilihan tahun 2014. Saat itu dirinya berencana menjual ginjalnya untuk melunasi utang tersebut.
Saat ini Candra dan istrinya, Shinanta Previta Anggraeni, lolos menjadi anggota legislatif di DPRD Kabupaten Pekalongan.
Selain itu, berita tentang seorang petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Jember, bernama Dewi menjadi sorotan pembaca. Dewi mengalami keguguran saat bertugas di TPS.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini pernah gagal dalam pemilihan calon legislatif (caleg) Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat tahun 2014.
Setelah itu, Candra berniat menjual ginjalnya karena terlilit hutang hingga Rp 400 juta lebih untuk modal kampanye.
Ia pun harus pergi ke Jakarta, dan tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menjualkan ginjalnya kepada seseorang.
Selama 10 hari berada di Jakarta, ia tak kunjung menemukan orang yang ingin membeli ginjalnya untuk melunasi hutangnya.
Lalu, hidup Candra berubah setelah bertemu dengan Dahlan Iskan yang saat itu menjabat Menteri BUMN.
"Pak Dahlan Iskan yang membantu saya, dengan memberikan bantuan sebesar Rp 400 juta lebih, untuk melunasi hutang-hutang saya," kenang Candra, Selasa (23/4/2019).
Baca berita selengkapnya: Kisah Caleg Pekalongan yang Akan Jual Ginjal, Kini Pasutri Ini Malah Lolos Nyaleg
Dewi Lutfiatun Nadhifah (30), seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 10 Desa Sruni, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, harus merelakan janin bayinya yang baru berusia 7 minggu.
Saat itu, sekitar pukul 00.00 WIB, Dewi mengaku mengalami sakit perut dan keluar bercak.