Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gudang KPU di Sumbar Ludes Terbakar | Gaji PNS di Sumut Dipotong untuk Zakat

Kompas.com - 23/04/2019, 07:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran gudang logistik pemilu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyita perhatian pembaca.

Polisi menduga, gudang KPU tersebut sengaja dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab. Seperti diketahui, kebakaran pada hari Senin (22/4/2019) sekitar pukul 01.00 WIB tersebut membuat sebagian kotak suara yang berisikan surat suara di dalamnya ikut ludes terbakar.

Sementara itu, pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memotong 2,5 persen gaji par aparatur sipil negara (ASN) atau PNS yang beragam Islam setiap bulannya.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, zakat merupakan ketentuan agama yang diperintahkan Allah SWT kepada umat yang memiliki besaran harta tertentu.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Kebakaran gudang KPU di Pesisir Selatan

Gudang logistik KPU Pesisir Selatan di Kecamatan Koto XI Tarusan yang terbakarKompas.com/PERDANA PUTRA Gudang logistik KPU Pesisir Selatan di Kecamatan Koto XI Tarusan yang terbakar

Komisioner KPU Pesisir Selatan Medo, mengatakan, hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki.

"Kebakarannya sekitar pukul 01.00 WIB. Penyebabnya masih diselidiki pihak kepolisian," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Medo menjelaskan, di gudang itu ada 785 kotak suara dan sekitar 36.000 surat suara. Berapa yang terbakar belum dihitung.

"Ada sebagian yang terbakar, tidak hangus semua. Saat ini, masih kami hitung," ujarnya.

"Surat suaranya belum kami rekap. Kami menunggu petunjuk dari KPU Sumbar dan Bawaslu mengenai kelanjutannya," kata Medo.

Baca berita selengkapnya: Gudang Logistik KPU Pesisir Selatan Terbakar, Sebagian Kotak dan Surat Suara yang Belum Direkap Tak Bisa Diselamatkan

2. Ketua KPPS Lampung Utara jadi korban perampokan 

Ilustrasi pencurianSHUTTERSTOCK Ilustrasi pencurian

Ahmad Safarai, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Lampung Utara, menjadi korban penembakan dan perampokan di kediamannya di Desa Isorejo, Bunga Mayang, Lampung Utara, Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 03.45 WIB.

Saat ini Ahmad masih terbaring di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk menjalani perawatan di RSUAM.

Sementara itu, istri korban, Siwi Rahayu mengungkapkan bahwa suaminya enggan mengizinkan wartawan.

"Bapaknya masih kesakitan, enggak bisa diajak ngobrol. Itu lagi ada mamasnya (kakaknya) membesuk," kata Siwi Rahayu sambil masuk ke ruangan tempat Ahmad Safari dirawat.

Polisi memastikan bahwa perisitiwa itu tidak ada hubungannya dengan jabatan Ahmad sebagai Ketua KPPS.

Baca berita selengkapnya: Ketua KPPS Lampung Utara Ditembak di Rumahnya, Ini Penjelasan Polisi

3. Gaji PNS di Sumut akan dipotong per bulan untuk zakat

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di TPS Lapas Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan, Rabu (17/4/2019)Dok: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Sumut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di TPS Lapas Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan, Rabu (17/4/2019)

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa zakat adalah ketentuan agama yang diperintahkan Allah SWT kepada umat yang memiliki besaran harta tertentu.

“Jangan sangsi zakat yang diberikan tidak sampai. Jadi bayarakanlah zakat anda ke (melalui) Baznas. Karena kalau kita mati (meninggal dunia), ada tiga hal yang bisa membantu kita. Pertama, anak yang soleh. Kedua, ilmu yang bermanfaat, dan yang ketiga, ini amal zariyah, termasuklah zakat ini di dalamnya,” ujar Edy dalam acara Sosialisasi Zakat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumut, Jumat (19/4/2019).

Edy mengatakan, Sumatera Utara memasang target pengumpulan zakat sekitar Rp 60 miliar, sedangkan yang tercapai pada 2018 lalu sebesar Rp 20 miliar.

Baca berita selengkapnya: Gubernur Edy: Gaji PNS Akan Langsung Dipotong 2,5 Persen untuk Zakat

4. Pemkot Surabaya kalah banding kasus alun-alun 

Desain Alun-Alun Surabaya terletak di permukaan tanah dan di bawah Jalan Pemuda Nomor 17, di bawah Jalan Yos Sudarso, serta basement Balai Pemuda.Dok. Pemkot Surabaya Desain Alun-Alun Surabaya terletak di permukaan tanah dan di bawah Jalan Pemuda Nomor 17, di bawah Jalan Yos Sudarso, serta basement Balai Pemuda.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kalah dalam proses banding melawan PT Maspion terkait upaya hukum mempertahankan aset pemkot di Jalan Pemuda 17 yang akan digunakan untuk Alun-alun Surabaya.

Untuk itu, Pemkot Surabaya akan mengambil langkah hukum setelah kalah banding dengan PT Maspion di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jawa Timur (Jatim).

Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu memastikan akan terus menempuh langkah hukum untuk menyelamatkan aset Jalan Pemuda 17 itu.

"Pemkot pasti ambil langkah hukum. Nanti kami akan berkoordinasi dengan pengacara pemkot dan pengacara negara dari kejaksaan," katanya, Minggu (21/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Pemkot Surabaya Kalah Banding Melawan PT Maspion Terkait Tanah untuk Alun-alun Surabaya

5. Kasus seorang ibu dan anak terlindas mobilnya sendiri

Proses pemakaman Sri Handayani (36) dan putranya Kms M Arzaq (2) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Limbungan Kota Palembang,Sumatera Selatan, Senin (22/4/2019). Ibu dan anak ini sebelumnya tewas lantaran terlindas mobilnya sendiri. KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Proses pemakaman Sri Handayani (36) dan putranya Kms M Arzaq (2) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Limbungan Kota Palembang,Sumatera Selatan, Senin (22/4/2019). Ibu dan anak ini sebelumnya tewas lantaran terlindas mobilnya sendiri.

Seorang ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan tewas setelah terlindas mobilnya sendiri lantaran lupa memasang rem tangan.

Kedua korban yakni Sri Handayani (36) dan putranya A (2) sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.

Berdasar keterangan yang dihimpun, kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (21/4/2019) di kediaman mereka yang berada di perumahan Bukit Azhar Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumatera Selatan.

Yani dan A baru saja tiba di rumah dengan mengendarai mobil jenis Mercedez Benz warna hitam plat nomor B 1908 AH.

Namun, saat memarkir mobil yang menanjak didepan rumah, rupanya sopir mereka lupa memasang rem tangan. Sementara sopir tersebut telah turun dari mobil.

Baca berita selengkapnya: Lupa Pasang Rem Tangan, Ibu dan Anak di Palembang Tewas Terlindas Mobil Sendiri

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Ghinan Salman, Caroline Damanik, Perdana Putra)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com