Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Edy: Gaji PNS Akan Langsung Dipotong 2,5 Persen untuk Zakat

Kompas.com - 22/04/2019, 12:55 WIB
Caroline Damanik

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memotong 2,5 persen gaji para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS yang beragam Islam setiap bulannya.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan bahwa zakat merupakan ketentuan agama yang diperintahkan Allah SWT kepada umat yang memiliki besaran harta tertentu.

“Jangan sangsi zakat yang diberikan tidak sampai. Jadi bayarakanlah zakat anda ke (melalui) Baznas. Karena kalau kita mati (meninggal dunia), ada tiga hal yang bisa membantu kita. Pertama, anak yang soleh. Kedua, ilmu yang bermanfaat, dan yang ketiga, ini amal zariyah, termasuklah zakat ini di dalamnya,” ujar Edy dalam acara Sosialisasi Zakat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumut, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Edy Rahmayadi Belum Terima Surat Pengunduran Diri Bupati Mandailing Natal

Edy mengatakan, Sumatera Utara memasang target pengumpulan zakat sekitar Rp 60 miliar, sedangkan yang tercapai pada 2018 lalu sebesar Rp 20 miliar.

Oleh karena itu, dia meminta agar gaji ditambah Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang diterima para ASN setiap bulan langsung dipotong 2,5 persen untuk zakat dengan ketentuan penghasilan mencapai nisab (jumlah tertentu).

“Setuju kita ya, gaji dan TTP (tunjangan) dipotong langsung untuk zakat. Nanti saya ingin tahu berapa zakat yang terkumpul dalam sebulan. Kita mau lihat bagaimana bisa membantu masyarakat miskin, membangun masjid dan mensejahterakan umat. Jadi potongan uang anda, manfaatnya untuk kita juga. Mohon diawasi ini secara ketat,” ungkapnya.

Dia juga melihat potensi dari zakat dengan jumlah penduduk Muslim di Sumut bisa mencapai Rp 3 triliun per tahun.

Baca juga: Viral Video Edy Rahmayadi Larang Warga Berfoto dengan Pose Dua Jari, Ini Penjelasannya

Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution menuturkan, zakat harus dipahami sebagai kewajiban setiap umat Islam yang telah memenuhi nisab untuk membersihkan harta.

Menurut dia, hal ini merupakan rukun Islam yang keempat setelah syahadat, shalat dan puasa. Bahkan dalam Al-Quran, zakat sering disampaikan bersamaan dalam kalimat ‘mendirikan shalat dan menunaikan zakat’.

“Jadi hidup ini bukan hanya menumpuk harta, tetapi ada berkah dan keridhoan Allah. Zakat juga bermakna berkah, bertambahnya nilai kebaikan yang terus menerus,” tutur Amansyah.

Untuk itu, dia menuturkan bahwa ada lima program Baznas Sumut untuk kemaslahatan umat, antara lain Sumut Taqwa yang memfokuskan bantuan kepada da’i dan pembangunan masjid di desa terpencil.

Baca juga: Komentar Gubernur Edy soal Kantornya Dilempari Batu oleh Massa

 

Sumut Peduli yakni bantuan kepada anak yatim, lansia, ormas Islam hingga bedah rumah. Kemudian, Sumut Sehat dengan mendirikan klinik serta melayani pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Program berikutnya, lanjut Amansyah, adalah Sumut Cerdas berupa beasiswa kepada anak sekolah tingkat aliyah/SMA sederajat dan bantuan buku, serta program Sumut Makmur dengan memberikan bantuan produktif kepada umat Islam yang punya usaha kecil dengan pinjaman modal tanpa bunga (riba).

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gubernur Edy Rahmayadi Minta Gaji dan Tunjangan ASN Dipotong untuk Zakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com