Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kerusuhan di TPS 07 Sampang, 1 Orang Tertembak hingga Pencurian Kotak Suara

Kompas.com - 18/04/2019, 08:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di TPS 07 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabuoaten Sampang, Madura, Rabu (17/4/2019). Lima orang terpaksa diamankan polisi dan satu orang warga mengalami luka tembak.

Kericuhan tersebut dipicu oleh aksi rebutan menjadi saksi dari calon legislatif dari Hanura Dapil IV.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan menyebut, secara umum pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah Madura kondusif hingga Rabu sore.

Berikut ini fakta lengkap kericuhan saat Pemilu 2019 di Sampang:

1. Kronologi kericuhan di TPS 07 Sampang

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman mengungkapkan, bentrokan dan penembakan terjadi akibat rebutan menjadi saksi dalam Pemilu 2019.

Sebelum bentrokan terjadi, kelompok massa yang dipimpin seseorang bernama Muara berencana mengambil mandat saksi dari caleg Hanura Dapil IV yang bernama Farfar.

Namun, tindakan Muara tersebut memicu aksi protes dan perlawanan dari pihak Widjan, Kades Ketapang Daya yang sebelumnya ditunjuk menjadi saksi Farfar.

Akibatnya, bentrok tak terhindarkan antara kelompok massa Widjan yang membawa senjata tajam dengan massa kelompok Muara yang membawa senjata tajam dan senjata api.

Korban yang tertembak bernama Mansur. Ia menderita luka pada bagian tangan sebelah kiri.

"Diketahui, Mansur merupakan massa dari pihak Widjan," kata Budhi, Rabu sore.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan di TPS Sampang hingga 1 Orang Tertembak

2. Brimob dikerahkan untuk kendalikan situasi

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

Korban yang tertembak senjata api, Mansur, langsung dibawa korban ke Rumah Sakit Ketapang untuk mendapatkan perawatan.

Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku penembakan bernama Muara, warga Banyuates.

"Si Muara ini melakukan penembakan beberapa kali ke massa Widjan dan mengenai korban yang bernama Mansur ini," kata Budhi.

Saat ini, lanjut dia, polisi juga menyita selongsong peluru sebanyak 6 buah dan 4 proyektil peluru.

Barang bukti ini diamankan di Polres Sampang. Polres Sampang telah menerjunkan pasukan Brimob Polda Jatim ke lokasi penembakan saat pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, Rabu.

"Mereka kami gerakkan ke lokasi untuk menetralisir keadaan dan membubarkan dua kelompok massa yang sedang bertikai," kata Budhi.

Baca Juga: Pemilu 2019, Pengungsi Syiah Sampang Tak Bisa Memilih Caleg

3. Polisi amankan 5 orang pasca-kericuhan di TPS 07

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.

Polisi mengamankan 5 orang dari insiden bentrok di TPS 07. Polisi juga mengamankan satu dari dua senjata api yang diduga dipakai pelaku untuk menembak.

"Lima orang sudah kami amankan berikut sebuah senpi dari 2 senpi yang digunakan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, di Mapolda Jawa Timur, Rabu (17/4/2019) sore.

Kapolda Jatim berterima kasih kepada warga Sampang yang ikut membantu polisi untuk mengamankan para pelaku tersebut.

"Madura sejak awal memang menjadi prioritas kami untuk pengamanan Pemilu 2019 di Jawa Timur," ujarnya.

Baca Juga: 5 Orang Diamankan Pasca-bentrok Massa di TPS Sampang

4. Wacana pemilu susulan di TPS 07

Komisioner KPU Jawa Timur Miftahur RozaqKOMPAS.com/GHINAN SALMAN Komisioner KPU Jawa Timur Miftahur Rozaq

Menurut Komisioner KPU Jawa Timur, Miftahur Rozaq, ada banyak persoalan di Sampang, antara lain kekurangan surat suara, kotak suara dicuri, hingga penembakan salah satu saksi di Kecamatan Banyuates, Sampang.

Hal itu membuat pelaksanaan pemilu di Sampang dimungkinkan untuk pemungutan suara ulang (PSU).

Namun, ada syarat-syarat atau kriteria yang sudah diatur undang-undang untuk melaksanakan proses PSU tersebut.

Apabila nanti Bawaslu merekomendasikan untuk dilakukan PSU, KPU Jawa Timur, kata Rozaq, akan melakukan kajian untuk mengetahui secara utuh kericuhan pemilu di Sampang.

"Kalau memang nanti sesuai dengan fakta dan beberapa bukti yang ada, saya rasa PSU itu memungkinkan terjadi," kata Rozaq, kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2019).

Baca Juga: KPU Jatim soal Kericuhan Pemilu di Sampang: PSU Dimungkinkan Terjadi, tetapi...

5. Dua pelaku pencuri kotak suara tertangkap

Ilustrasi pemilu.Shutterstock Ilustrasi pemilu.

Aksi kejar-kejaran antara petugas kepolisian dengan dua orang pencuri kotak suara terjadi di Desa Bapelle, Kecamatan Robatal, Sampang, Jawa Timur, Rabu (17/4/2019).

Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan mengatakan, polisi menerima laporan dua orang tiba-tiba membawa kabur kotak suara dengan mobil di sebuah TPS di Desa Bapelle.

"Sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas, bahkan anggota ada yang hampir ditabrak," kata Luki, kepada wartawan di Mapolda Jatim, Rabu.

Kabar pencurian itu akhirnya diinformasikan ke polsek terdekat. Dengan bantuan pasukan Dalmas, mobil berhasil dihadang di tengah jalan.

"Alhamdulillah berkat ada bantuan TNI dan Polri, akhirnya dua pelaku bisa diamankan dan kotak suara dikembalikan ke TPS," ujar dia.

Baca Juga: Di Sampang, Polisi Kejar-kejaran Dengan 2 Pencuri Kotak Suara

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Ghinan Salman, Caroline Damanik)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com