Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Garut, Satu Anggota Polisi Harus Jaga 8 TPS

Kompas.com - 15/04/2019, 11:09 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Satu anggota polisi yang disiapkan untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Garut, bisa menjaga hingga delapan TPS. Hal ini, sesuai dengan rasio jumlah petugas yang ada dengan jumlah TPS yang ada di Garut.

"Kita siapkan 1.012 personel, termasuk BKO dari Polda 260 personel, yang ditempatkan di TPS 800 orang lebih, satu dibanding delapan lah (rasio TPS dan petugas)," jelas Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna usai memimpin apel pergeseran pasukan, Senin (15/4/2019) pagi di Mapolres Garut.

Selain pengamanan TPS yang bersifat terbuka, menurut Budi pihaknya juga menyiapkan pengamanan tertutup yang melibatkan intelijen.

Sedikitnya, ada 300 personel yang akan menjalankan fungsi intelijen untuk pengamanan tertutup dan ada satgas khusus yang dibentuk.

Baca juga: Tangkal Isu TPS Tak Aman bagi Pemilih, Ini Upaya TNI/Polri

"Prinsipnya semua anggota akan menjalankan fungsi intelijen juga untuk pencegahan dini," jelasnya.

Mengingat rasio petugas dengan jumlah TPS yang tidak sebanding, Budi mengaku telah menyiapkan pola pengamanan khusus untuk mengamankan TPS. Ada pola-pola pengamanan untuk TPS yang dinilai rawan dan tidak rawan.

"Yang pasti ada pola kerja sama antara petugas di TPS dengan jajaran TNI yang ada di ring tiga serta Linmas dan tokoh masyarakat setempat," katanya.

Karenanya, menurut Budi semua anggota yang ditempatkan di TPS, mulai hari ini harus langsung berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, aparat desa serta anggota TNI yang ada di tempat tugasnya masing-masing dan Linmas yang jumlahnya mencapai 16.000 orang lebih.

Baca juga: Polresta Surakarta Terjunkan 800 Personel Amankan TPS di Solo

Sementara untuk penempatan petugas bersenjata, menurut Budi penempatannya tidak bisa dipecah.

Petugas bersenjata disiapkan secara berkelompok disesuaikan dengan tingkat kerawanan yang telah dipetakan sebelumnya.

"Mereka tidak bisa dipecah, di selatan ada karena lokasinya jauh," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com