Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sidang Bahar bin Smith, Eksepsi Ditolak hingga Polisi Usut Pernyataan Tentang Jokowi

Kompas.com - 22/03/2019, 14:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

3. Kuasa hukum Bahar protes dakwaan JPU

Dakwaan terhadap kliennya itu ada dua versi, dan dia menyebut ada perubahan yang dilakukan jaksa penuntut umum (JPU).

"Yang diserahkan terakhir itu malam hari sebelum hari sidang pertama pembacaan dakwaan, dan ada kalimat tambahan misalnya luka-luka menjadi luka berat, itu signifikan. Lalu, kemudian menurut dokter ahli ini hanya luka ringan, tapi keterangan dokter ahli dihapus JPU, itu jelas perubahan dakwaan," kata Guntur Fatahilah.

"Pun diperkuat dengan komunikasi dari tim kami dengan pihak kejaksaan yang menyampaikan bahwa akan menyampaikan perubahan dakwaan, artinya secara langsung sudah disampaikan jaksa adanya perubahan, tinggal independensi dari majelis hakim ini berani atau tidak. Nah, faktanya tadi dari pertimbangan ya ditolak," tambahnya.

Baca Juga: Eksepsi Ditolak Hakim, Ini Tanggapan Bahar Bin Smith

4. Polisi akan selidiki pernyataan Bahar tentang Presiden Jokowi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Pernyataan Bahar bin Smith yang menilai Presiden Jokowi bersikap tidak adil dalam kasus yang menjeratnya, mendapatkan perhatian sejumlah pihak.

Bahkan, kepolisian akan mempelajari penyataan Bahar yang ditunjukan kepada Presiden Jokowi tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polda Jabar akan mempelajari pernyataan Bahar Bin Smith yang ditunjukan kepada Presiden Joko Widodo yang dianggap tak adil dalam kasusnya.

"Nanti dari Polda Jabar itu akan mempelajari apakah ucapan verbal seperti itu masuk dalam kategori ancaman, itu nanti yang akan dipelajari oleh Polda Jabar," ujar dia.

Baca Juga: Tanggapan Polri soal Pernyataan Bahar bin Smith untuk Presiden Jokowi

5. Kuasa Hukum persilakan polisi selidiki pernyataan Bahar

Habib Bahar bin Smith (tengah) memasuki gedung saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (6/12/2018). Habib Bahar diperiksa sebagai saksi terlapor terkait video ceramahnya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.ANTARA/Rivan Awal Lingga Habib Bahar bin Smith (tengah) memasuki gedung saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (6/12/2018). Habib Bahar diperiksa sebagai saksi terlapor terkait video ceramahnya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.

Seperti diketahui, pada Kamis (14/3/2019), usai persidangan kasus dugaan penganiayaan, Bahar sempat mengatakan bahwa Presiden Jokowi dinilainya bersikap tidak adil terhadap kasusnya tersebut.

"Tunggu saya keluar, ketidakadilan hukum dari Jokowi, tunggu saya, akan dia rasakan," kata Bahar.

Sementara itu, terkait rencana polisi akan menyelidiki soal pernyataan Bahar, tim kuasa hukum mengaku tidak masalah. Namun, Guntur juga menegaskan, semua warga negara berhak untuk menyatakan pendapat, termasuk kliennya.

"Semua warga negara berhak untuk berekspresi menyatakan pendapatnya," kata Guntur.

Baca Juga: Fakta Sidang Bahar Bin Smith, Tuding Jokowi Tak Adil hingga Sindiran Moeldoko

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com