PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memantau kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau melalui udara, Kamis (21/3/2019).
Dari pantauan itu, masih terdapat beberapa titik api kebakaran yang mesti ditangani lebih serius.
"Tadi kami bersama Manggala Agni, TNI dan Polri meninjau beberapa titik karhutla mulai dari Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger saat diwawancarai Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Luas Karhutla di Riau Sejak Januari Mencapai 1.938 Hektar
Dari hasil pemantauan, sambung dia, ada beberapa titik api yang memang harus ditangani lebih serius, yakni di Kabupaten Inhu dan Pelalawan.
"Tadi di Sungai Guntung, Inhu, kami melihat ada beberapa titik api yang harus kami padamkan, karena (titik api) itu sudah berbatasan langsung dengan SM (Suaka Margasatwa) Karumutan," ujar Edwar.
Kemudian, lanjut dia, kebakaran juga masih parah di Kabupaten Pelalawan dan Inhil, yang perlu menjadi perhatian khusus oleh tim Satgas Karhutla Riau.
"Kalau yang di Inhil saya kira tinggal titik-titik asap saja yang akan dituntaskan," ujar Edwar.
Menurutnya, titik api karhutla di Riau sedikit berkurang setelah diguyur hujan dengan intensitas sedang.
"Alhamdulillah, tadi pagi ada hujan sehingga kami terbantu di sana (Sungai Guntung Hilir). Setelah kami pantau tadi, ada asap-asap tipis yang harus kami tuntaskan. Kami juga melihat tadi tim satgas darat, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat yang sudah optimalisasi melakukan pemadaman di sana," ucap Edwar.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan 18 Titik di Dumai
Untuk diketahui, luas kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Inhu sejak Januari 2019, sekitar 51.5 hektar, sedang di Pelalawan lebih kurang 72 hektar.
Kebakaran di dua wilayah ini sangat sulit dipadamkan, karena gambut cukup dalam, mulai dari tiga hingga lima meter.
Kebakaran lahan gambut tersebut, juga mengakibatkan pemukiman warga diselimuti kabut asap.