Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Aldama Pertanyakan Pengungkapan Kematian Taruna ATKP Makassar

Kompas.com - 25/02/2019, 17:23 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.comKeluarga taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP)  Aldama Putra Pongkala menemui Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Dwi Ariwibowo di kantornya, Senin (25/2/2019).

Ayah almarhum Aldama, Pelda Daniel Pongkala yang juga anggota TNI AU ini bersama beberapa keluarganya menemui Kombes Dwi dan penyidik di jajarannya untuk mempertanyakan pengungkapan kasus kematian Aldama di dalam kampus ATKP.

Sampai saat ini, polisi masih menetapkan seorang tersangka, sedangkan Daniel yakin jika anaknya tewas dianiaya lebih dari satu orang.

“Saya sudah kroscek ke aparat kepolisian dan mereka bekerja sesuai dengan prosedur. Kami percayakan, bahwa polisi bisa. Hanya mereka perlu waktu dan bukti-bukti yang kuat, penyidikan yang kuat. Keluarga mempercayakan, bahwa mereka bisa. Saya yakin, anak saya tidak dibunuh oleh satu orang,” kata Daniel kepada wartawan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolrestabes Makassar.

Baca juga: Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan, Orangtua Aldama Tuntut Kasus Terungkap

Saat pertemuan itu, Daniel sempat melontarkan soal pemeriksaan ponsel anaknya. Dalam ponsel itu, ada percakapan yang bisa mengungkap pelaku lainnya.

Sebab, sebelum meninggal dianiaya di dalam kampus ATKP, Aldama diteror oleh sejumlah seniornya dan diminta datang ke suatu tempat.

Namun, Daniel tidak mengizinkan anaknya pergi menemui seniornya di tengah malam.

“Saya sempat menyinggung soal pemeriksaan ponsel anak saya. Di dalam ponsel itu, ada percakapan anak saya sementara diselidiki oleh penyidik. Jadi, sebelum anak saya diambil oleh tersangka Rusdi, wajah anak saya sudah merah, dan mata merah seperti habis dianiaya,” bebernya.

Sementara itu, Kombes Polisi Dwi Ariwibowo mengatakan, Daniel Pongkala datang ke Polrestabes Makassar untuk bersilaturahmi dan sekaligus menanyakan perkara kematian anaknya.

Dalam pertemuan itu, polisi mengatakan belum bisa mengungkap pelaku lainnya dan tersangka dalam kasus itu masih satu orang, yakni Muhammad Rusdi.

“Sampai sekarang masih itu seorang tersangka dan saya sampaikan kepada pihak keluarga agar membantu polisi dalam mengungkap kasus kematian Aldama, jika ada informasi yang diperolehnya. Mereka juga bersedia membantu polisi mengungkap kasus itu. Untuk tersangka Rusdi, sudah tahap pemberkasan, sedangkan untuk perkembangan kasusnya belum ada,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Dwi, penyidik masih melakukan pendalaman atas kematian Aldama. Dimana, hasil otopsi jenazah Aldama sementara diteliti di laboratorium.

“Nanti hasil otopsi dan laboratorium akan kami kaji dan dalami lagi. Ada yang kami teliti dari hasil otopsi itu di laboratorium. Petinggi ATKP Makassar juga sudah kami periksa dan total 28 saksi yang diperiksa terkait kasus itu,” tambahnya.

Baca juga: Orangtua Duga Aldama Tewas Dikeroyok Taruna Senior ATKP Makassar

Sebelumya diberitakan, seorang taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pongkala (19) tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam setelah dianiaya seniornya di dalam kampus, Minggu (3/2/2019) malam.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 ATKP Makassar

Korban tewas dianiaya seniornya, hanya persoalan korban melanggar tidak mengenakan helm saat mengendarai motor di dalam kampus ATKP Jl Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Saat Minggu malam itu, korban baru tiba di kampus setelah Izin Bermalam Luar (IBL) yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Selanjutnya, korban dibawa masuk ke dalam sebuah barak dan di situdianiaya oleh seniornya.

Kompas TV Taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala, yang diduga tewas akibat penganiayaan senior dimakamkan di permakaman TNI Angkatan Udara Padangalla, Maros, Sulawesi Selatan. Rekan-rekannya di akademi ATKP turut hadir dalam upacara pemakaman korban. Keluarga berharap, dugaan penganiayaan terhadap Aldama diusut tuntas. Keluarga sebelumnya tak percaya Aldama terjatuh dari kamar mandi, sementara di tubuhnya banyak luka memar. Polrestabes Makassar telah menetapkan MR, senior almarhum Aldama sebagai tersangka dugaan penganiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com