Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Duga Aldama Tewas Dikeroyok Taruna Senior ATKP Makassar

Kompas.com - 08/02/2019, 21:47 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com – Ayah dari Aldama Putra Pongkala (19), Daniel Pongkala menduga, anaknya meninggal setelah dikeroyok sejumlah senior Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar. 

Daniel tak yakni bahwa anaknya tewas dianiaya oleh seorang taruna ATKP saja di dalam barak kampus. 

Polisi diketahui sudah menetapkan satu tersangka yakni Muhammad Rusdi (21) dalam kasus ini.

Daniel yang merupakan anggota TNI AU berpangkat Pelda itu masih menunggu hasil final penyidikan aparat Polrestabes Makassar yang tengah mengusut kematian anaknya. 

Baca juga: Aniaya hingga Tewas Adik Kelasnya, Taruna Senior ATKP Diancam 15 Tahun Penjara

“Saya tidak yakin kalau cuma seorang tersangka pembunuh anak saya. Saya menduga, anak saya itu dikeroyok. Karena dalam satu barak di kampus ATKP Makassar dihuni 10 orang taruna senior. Anak saya itu kan dibawa masuk ke dalam barak dan dianiaya. Kemungkinan 10 orang teman seangkatan tersangka Muhammad Rusdi ikut,” kata Daniel, saat dihubungi, Jumat (8/2/2019) malam.

“Kita tunggulah hasil penyidikan final, saya percaya saja sama polisi. Pasti polisi akan memeriksa saksi-saksi lainnya yang bisa mengungkap kebenaran. Saya harap, hukum dan keadilan dapat ditegakkan dengan tewasnya anak saya,” harap dia.

Terkait dengan hanya sanksi skorsing yang diberikan ATKP Makassar kepada terhadap tersangka Muhammad Rusdi, Daniel pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kampus.

Peraturan di kampus ATKP dinilainya tegas, sesuai aturan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

“Sanksi skorsing dulu yang diberikan pihak kampus, karena belum ada putusan inkrah dari pengadilan. Jangankan dihukum penjara selama bertahun-tahun, tidak masuk kampus selama tiga hari berturut-turut saja sudah disanksi berat. Saya tahu aturan di dalam kampus dan saya percayakan saja kepada pihak ATKP untuk pemberian sanksi kepada tersangka,” ujar dia.

Sebelumya diberitakan, Aldama Putra Pongkala tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam setelah dianiaya seniornya di dalam kampus, Minggu (3/2/2019) malam.

Baca juga: Taruna ATKP Makassar Meninggal Dunia, Kemenhub Perketat Pengawasan

 

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 ATKP Makassar, sebagai tersangka.

Korban tewas dianiaya seniornya hanya karena persoalan korban melanggar tidak mengenakan helm saat mengendarai motor di dalam kampus ATKP Jl Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Saat itu, korban baru tiba di kampus setelah izin bermalam luar (IBL) yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Korban dibawa masuk ke dalam sebuah barak dan di sanalah dia dianiaya oleh seniornya.

Kompas TV Taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala, yang diduga tewas akibat penganiayaan senior dimakamkan di permakaman TNI Angkatan Udara Padangalla, Maros, Sulawesi Selatan. Rekan-rekannya di akademi ATKP turut hadir dalam upacara pemakaman korban. Keluarga berharap, dugaan penganiayaan terhadap Aldama diusut tuntas. Keluarga sebelumnya tak percaya Aldama terjatuh dari kamar mandi, sementara di tubuhnya banyak luka memar. Polrestabes Makassar telah menetapkan MR, senior almarhum Aldama sebagai tersangka dugaan penganiayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com