Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dilibatkan dalam upaya pemadaman api kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Pasukan tersebut sudah tiba di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu, Minggu (24/2/2019) sore.
"Mabes TNI mengirimkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) Batalyon Armed 10 Kostrad yang berjumlah 100 pasukan untuk membantu pemadaman karhutla di Bengkalis, yakni di Kecamatan Rupat," sebut Kasi Ops Korem 031/Wira Bima Kolonel Inf Patar Sitorus saat diwawancarai Kompas.com.
Dikatakan dia, pasukan Kostrad akan bergabung dengan Tim Satgas Karhutla Riau untuk melakukan pemadaman.
Baca Juga: Satu Kompi Pasukan Kostrad Diturunkan untuk Tangani Karhutla Bengkalis
Warga ikut membantu tim satuan tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) untuk memadamkan api di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu (24/2/2019).
Tim Satgas Karhutla dan masyarakat bahu membahu untuk memadamkan api. Pemadaman api di lahan gambut menggunakan sejumlah mesin pompa air.
Selain itu, ada pula warga yang menggunakan pompa penyemprot racun rumput berukuran kecil. Seperti yang dilihat Kompas.com, Minggu, sejumlah prajurit TNI AD dan warga mematikan api di kebun karet di Jalan Kampung Baru, Kecamatan Terkul.
"Kalau sekarang warga matikan api di kebunnya masing-masing bergabung dengan petugas. Karena kebakaran sudah meluas. Ada juga warga yang sudah pasrah kebunnya terbakar. Kalau yang dikebun saya yang sekarang terbakar sejak semalam. Jadi sebelum semuanya terbakar, saya turut ikut memadam api sama petugas," kata Gimun, salah satu warga.
Baca Juga: Warga Bantu Padamkan Api Kebakaran Lahan Gambut di Bengkalis
Akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada hari Minggu (24/2/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, jarak pandang mendatar hanya sekitar 200 meter.
Kabut asap yang menyelimuti permukiman warga ini, dampak dari karhutla yang semakin meluas di Kecamatan Rupat.
Menurut warga Kecamatan Rupat, Budiman (48), kabut asap hari ini sangat parah dibandingkan dari hari-hari sebelumnya.
"Ini sudah semakin parah. Susah bernapas," akui Budiman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.
Menurut Budiman, kondisi kabut asap tebal, terjadi dalam tiga hari ini.
"Kondisi sekarang tampaknya semakin parah. Kabut asap ini sudah hampir dua pekan. Tapi tiga hari ini paling parah," kata Budiman.
Banyak warga yang mengaku sudah merasakan dampak dari kabut asap gambut tersebut.
Baca Juga: Minggu Pagi, Kabut Asap di Bengkalis Tebal, Jarak Pandang 200 Meter
Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.