Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Aksi Vandalisme di Benteng Vredeburg, Cat Tapak yang Sulit Dibersihkan Hingga Lapor Polisi

Kompas.com - 20/02/2019, 09:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Pihak museum menyesalkan ada oknum yang merusak relief Serangan Umum 1 Maret 1949 di Benteng Vredeburg.

"Sangat menyayangkan peristiwa vandalisme ini. Kemungkinan anak-anak yang tidak bertanggung jawab," ujar Kepala Museum Benteng Vredeburg, Suharja, Selasa (19/2/2019)

Kekecewaan pihak museum tersebut diungkapkan melalui akun Instagram resmi Museum Benteng Vredeberg.

Baca Juga: Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta Jadi Sasaran Vandalisme

4. Pihak museum akan lapor polisi

Menurut Suharja, siapa pun yang merusak ataupun melakukan vandalisme di museum dapat dijerat dengan hukuman penjara.

Bahkan, ancaman hukumannya 5 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar seperti yang diatur di Pasal 55 UU No 5 Tahun 2017.

"Nanti kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian. Ya, kalau ada kejadian lagi tetap akan kami proses," ujarnya.

Suharja menuturkan, di relief Serangan Umum 1 Maret 1949 terlihat ada cap tangan berwarna merah muda yang menempel di beberapa tokoh. Selain cap tangan, juga tampak cat yang dipercikkan ke bagian relief dan lantai.

Baca Juga: Aksi Vandalisme yang Menyasar Gerbong KRL dan MRT...

5. Cat di relief Museum Benteng Vredeburg sulit dibersihkan

Pengunjung datang ke Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/4/2011). Untuk masuk dan menikmati wisata sejarah di museum ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 2.000 per orang. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pengunjung datang ke Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/4/2011). Untuk masuk dan menikmati wisata sejarah di museum ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 2.000 per orang.

Suharja menuturkan, selain cap tangan, juga tampak cat yang dipercikkan ke bagian relief dan lantai.

"Kami tidak tahu jenis catnya apa, tetapi beberapa warna. Yang terkena cat itu hanya beberapa relief dan bagian lantai," urainya.

Sementara itu, Bagian Konservasi Museum Benteng Vredeburg Darsono menyampaikan, upaya pembersihan masih terus dilakukan. Sebab, masih ada cat yang menempel di relief.

"Ya kami terus bersihkan, kesulitannya kan cat sudah meresap ke batunya. Besok tanggal 28 Februari kan disini untuk tirakatan peringatan serangan Umum, terus 1 Maret nya untuk upacara jadi harus bersih sebelum acara itu," katanya.

Baca Juga: Pelaku Vandalisme MRT Diduga Warga Negara Asing

6. Jumlah CCTV di Museum Vrederberg ditambah 

Ilustrasi CCTVShutterstock Ilustrasi CCTV

Pengelola Museum Benteng Vredeburg akan menambah kamera CCTV di area monumen.

"Kami akan tambah CCTV, yang tidak ter-backup akan dipasang. Jadi, semua area ter-cover CCTV," kata Suharja saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Menurut dia, di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Yogyakarta sudah terpasang CCTV. Hanya saja, memang belum mencakup semua area.

"CCTV ada tetapi di belakang. Nah, yang di posisi relief belum ada," ujar dia.

Suharja menyebut, pengecekan area Museum Benteng Vredeburg termasuk Monumen Serangan Umum 1 Maret dilakukan setiap hari.

Baca Juga: Antisipasi Vandalisme Terulang, Monumen Serangan Umum 1 Maret Tambah CCTV 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com