Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anna Wardiyati, Pejuang Emansipasi dari Lereng Dieng

Kompas.com - 15/02/2019, 13:15 WIB
Ari Widodo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Akibat ketidaksiapan mental dalam berumah tangga, akhirnya angka perceraianpun makin meningkat.

Empati Anna diwujudkan dalam misinya mengentaskan kemiskinan, kebodohan, dan bias gender di lingkungannya.

Baca juga: Indahnya Sabana dan Dataran Tinggi Dieng dari Gunung Prau

Maka mulailah melalui pintu ke pintu, ia membujuk korban perceraian untuk diajak berlatih keterampilan bersama di sebuah petak beratap seng yang dipinjamkan seorang tokoh di daerahnya.

Bukan jalan yang mulus, pada awalnya orangtua para korban perceraian ini tidak mengizinkan anak-anaknya untuk diajak belajar sambil berkarya.

"Orangtuanya banyak yang menolak kedatangan saya, mereka curiga kalau anak-anaknya makin terjerumus ke hal-hal yang tidak benar," kenangnya sembari tersenyum tipis.

Dengan gigih, Anna terus berusaha menggandeng warga agar mau belajar keterampilan. Alhasil terkumpullah 10 warga yang setiap hari mau belajar untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Semula, sepuluh orang tersebut diajarkan keterampilan dan pelajaran setara SMP dan SMA. Keterampilan yang diajarkan berupa kerajinan tangan sulam kerudung dan anyaman dari bahan limbah.

"Hasil keterampilan dijual dan hasilnya dibawa pulang untuk menambah uang belanja warga belajar," ujar dia.

Makin lama, animo masyarakat semakin bagus sehingga warga yang belajar keterampilan makin banyak.

Singkat cerita, 1 Januari 2010, Anna pun menaungi warga belajarnya dalam sebuah lembaga pendidikan non-formal dengan sebutan PKBM Cemerlang, yang beralamat di Jalan Dieng Kilometer 4, RT 005 RW 004, Sibunderan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Warga belajar pun makin banyak, mulai dari jenjang Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C Setara SMA. Semua program gratis, malah ketika ada penjualan produk hasil keterampilan, warga belajar ikut merasakan hasilnya.

Anna pun semakin terpacu semangatnya untuk maju dan berkembang. "Satu hal yang membuat saya terus konsisten di pendidikan masyarakat adalah dukungan dari suami, beliau sampai merelakan SK-nya dan digunakan sebagai agunan pinjaman guna membeli lahan yang sekarang kami tempati ini," ujar dia.

Sedikit demi sedikit, tempat belajar mulai layak ditempati. Anna pun tak segan-segan terus menggali potensi SDA dan SDM lokal untuk meningkatkan mutu warga belajarnya.

Kini, segala ketekunannya berbuah manis. PKBM Cemerlang sudah memiliki produk unggulan berupa minuman Carica yang pemasarannya sudah tersebar di seluruh pulau Jawa.

Berkat kerja kerasnya itu, Anna mendapatkan berbagai penghargaan baik di tingkar provinsi maupun nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com