Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Inspiratif, Dokter Gigi Penyelamat Hutan hingga Mantan Preman Jadi Petani Sukses

Kompas.com - 15/02/2019, 07:00 WIB
Farid Assifa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

4. Iskandar dan Ronald, mantan tentara anak di konflik Maluku

Dua pemuda Ambon, Iskandar Slameth dan Ronald Regang. Keduanya adalah mantan tentara anak pada konflik berdarah di Maluku yang pecah pada tahun 1999 silam.

Ronald adalah mantan tentara anak pasukan Agas dari komunitas Kristen. Dia berperang saat berusia 10 tahun. Sedangkan Iskandar merupakan mantan tentara anak di pasukan jihad. Dia bertempur di usia 14 tahun. Keduanya terlibat langsung pertempuran di sejumlah wilayah di Ambon.

Sudah banyak nyawa melayang pada konflik yang terjadi di Maluku kala itu. Pembunuhan dan pembakaran rumah saat itu dianggap perang suci dan membanggakan.

Namun setelah keduanya mendapatkan trauma healing di Young Ambassador for Peace (YAP), Ronald dan Iskandar menyadari bahwa peristiwa berdarah ini terjadi akibat komunikasi.

Baca juga: Kisah Yulianto, Penyandang Disabilitas yang Dukung Pemilu Lewat Relawan Demokrasi

“Saat bertemu pertama kali, kami sudah mau berkelahi lagi karena kami saling membenci. Namun lama-lama kami saling berkomunikasi hingga akhirnya kami saling berpelukan. Kini kami menjadi sahabat karib,” kata Ronald diamini Iskandar.

Ronald dan Iskandar kemudian mengajak pemuda lain dari dua agama untuk berdamai. Mereka membentuk banyak komunitas yang beranggotakan muslim dan kristen. Komunitas itu beragam minat, mulai dari seni tari, musik, pecinta lingkungan dan lain sebagainya.

Lalu Ronald membentuk komunitas Red Home yang merangkul seluruh komunitas tadi.

Persahabatan mereka diabadikan dalam bentuk baliho besar yang didirikan di pusat kota.

“Baliho kami sangat besar dan bisa mengalahkan baliho caleg,” kata Iskandar sambil tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com