Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sidang Ahmad Dhani Ricuh | Temuan Logam Bergambar Soekarno

Kompas.com - 13/02/2019, 07:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kericuhan terjadi seusai sidang kasus vlog "idiot" Ahmad Dhani di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (12/2/2019).

Tim kuasa hukum musisi Dewa 19 tersebut terlibat saling dorong dengan tim jaksa. Saat itu, kuasa hukum berteriak Ahmad Dhani bukanlah seorang tahanan.

Selain itu, berita tentang penemuan dua logam berwarna emas bergambar Soekarno di Kecamatan Lintang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan pembaca.

Warga menemukannya saat mereka membangun fondasi rumah milik SA (36). Baca berita populer Nusantara secara lengkap berikut ini:

1. Kericuhan seusai sidang vlog "idiot" Ahmad Dhani

Ahmad Dhani menghadiri sidang Vlog Idiot agenda pembacaan eksepsi di PN Surabaya, Selasa (12/2/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Ahmad Dhani menghadiri sidang Vlog Idiot agenda pembacaan eksepsi di PN Surabaya, Selasa (12/2/2019)

Kericuhan terjadi antara jaksa dan tim kuasa hukum musisi Ahmad Dhani seusai sidang eksepsi perkara vlog idiot di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (12/2/2019).

Jaksa memaksa Ahmad Dhani untuk segera beranjak dari ruang sidang untuk dikembalikan lagi ke Rutan Kelas I Surabaya, sementara kuasa hukum menghalangi-halangi upaya jaksa karena menganggap Ahmad Dhani bukanlah tahanan.

Jaksa mencoba membawa Ahmad Dhani yang saat itu sedang diwawancara oleh awak media. Saat itu sudah terjadi saling dorong antara tim jaksa dan tim kuasa hukum.

"Lepaskan, lepaskan, Ahmad Dhani bukan tahanan," kata beberapa tim kuasa hukum.

Baca berita selengkapnya: Usai Sidang, Jaksa dan Tim Kuasa Hukum Ahmad Dhani Ricuh

2. Penemuan dua logam bergambar Presiden Soekarno

Logam diduga emas 24 karat yang bergambar Soekarno ditemukan warga Desa Sukarame, Kecamatan Lintang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.HANDOUT Logam diduga emas 24 karat yang bergambar Soekarno ditemukan warga Desa Sukarame, Kecamatan Lintang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Kehebohan terjadi di Desa Sukarame, Kecamatan Lintang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Sejumlah warga menemukan dua logam berwarna emas bergambar Presiden Soekarno saat mereka sedang membangun fondasi rumah. Kepala Desa Sukarame Rosihan mengatakan, logam itu ditemukan pada Kamis (7/2/2019).

Awalnya, seorang warga berinisial SA (36) sedang menggali tanah untuk membuat fondasi rumah bersama keluarga. Namun, saat penggalian dilakukan, cangkul yang digunakannya terkena benda keras yang dikira batu.

Saat digali lebih dalam, SA menemukan satu logam berwarna emas bergambar Soekarno dan sebilah keris berbentuk naga dengan warna yang sama.

"Rumah SA itu terbakar. Dia dan keluarga bermaksud membangunnya lagi. Tapi, saat gali fondasi, menemukan benda itu (diduga emas)," kata Rosihan, saat dihubungi, Selasa (12/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Gali Fondasi Rumah, Warga Temukan Logam Bertuliskan "Gold 24 K" Bergambar Soekarno

3. Pengeroyokan pegawai honorer di SMP Negeri 2 Galesong

Pelaku pengeroyokan terhadap pegawai honorer SMP Negeri 2 Galesong tengah diamankan di Mapolsek Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Selasa, (12/2/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Pelaku pengeroyokan terhadap pegawai honorer SMP Negeri 2 Galesong tengah diamankan di Mapolsek Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Selasa, (12/2/2019).

Kasus pengeroyokan terhadap pegawai honorer SMP Negeri 2 Galesong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, berbuntut panjang.

Sebanyak empat pelaku yang masih berstatus pelajar terancam dikeluarkan dari sekolah. Hal tersebut dikemukakan Kepala SMP Negeri 2 Galesong Hamzah saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (12/2/2019).

Alasan kebijakan tersebut bukan semata lantaran kasus pengeroyokan, melainkan pihak sekolah juga mengaku kewalahan mendidik pelaku.

"Mereka memang sering berbuat onar, terutama kepada perempuan guru. Sering dia bilangi (umpat) gurunya, bahkan sudah beberapa perempuan guru yang pernah datang menangis kepada saya karena dibilangi kasar," kata Kepala SMP Negeri 2 Galesong Hamzah.

Baca berita selengkapnya: Siswa SMP Galesong Pengeroyok Pegawai Honorer Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

4. Setelah 20 tahun berpisah, Lisa temukan sang ibu melalui Facebook

Foto Lisa saat masih balita bersama dengan ayah dan ibunya. Selama 20 tahun lebih Lisa yang lahir di Kuala Lumpur tidak bertemu dengan ibu kandungnyaKoleksi Pribadi Noorlisaat Fitri Foto Lisa saat masih balita bersama dengan ayah dan ibunya. Selama 20 tahun lebih Lisa yang lahir di Kuala Lumpur tidak bertemu dengan ibu kandungnya

Noor Lisa (24), warga Sragen, Jawa Tengah, memasang status di Facebook dengan menyertakan foto lama seorang anak perempuan balita menggunakan baju putih digendong laki-laki bercelana jins biru dan berkemeja kota-kotak.

Di sebelahnya berdiri seorang perempuan berambut sebahu menggunakan baju berwarna abu-abu. Lalu, Lisa menuliskan keterangan di foto tersebut.

"MOHON INFO Bagi teman2 yang tau dengan ibu di foto ini, namanya ibu Ismiyati binti Paer dan biasa di panggil Atik. Menurut kabar, beliau tinggal di daerah Muncar, Banyuwangi. Bagi yang tahu keberadaannya bisa bagi informasinya, beliau bercerai dengan bapaknya, sekarang anaknya (di Sragen) yang telah pisah sejak masih usia 2 tahun dengan beliau ingin mencari ke Banyuwangi ingin bertemu dengan beiau. Sekarang anaknya sudah usia 24 thn. Yang tahu alamatnya bisa DM ya lur".

Pada pesan tersebut juga disertakan nomor ponsel milik Noor Lisa. 

Baca berita selengkapnya: Terpisah 20 Tahun, Lisa Temukan Ibunya Lewat Facebook

5. Oknum polisi gadungan berpangkat irjen ditangkap petugas

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kepolisian Resor Bantul, Yogyakarta, mengamankan Johanes Ananto Tripawono (53), warga Tangerang, Banten, karena mengaku sebagai inspektur jenderal polisi (irjen pol) dan memiliki senjata api ilegal. 

Kasatreskrim Polres Bantul AKP Rudi Prabowo menyampaikan, pengungkapan kasus ini bermula dari adanya informasi mengenai adanya oknum yang datang mengunjungi Markas Brimob Gondowulung, mengaku akan melakukan supervisi pada Jumat (8/2/2019).

Petugas yang curiga dengan gerak-gerik pelaku kemudian berkoordinasi. Petugas lantas menemui Johanes di Markas Brimob.

Saat itu, petugas mencurigai pistol yang dibawanya tidak dilengkapi surat izin.

"Awalnya, yang bersangkutan itu mengaku sebagai seorang anggota kepolisian, jadi dalam rangka dinas. Dalam rangka supervisi, seperti itulah," kata Rudi, dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Selasa (12/2/2019).

Baca berita selengkapnya: Bawa Pistol dan Mengaku Irjen Polisi, Johanes Ditangkap

Sumber: KOMPAS.com (Markus Yuwono, Ira Rachmawati, Abdul Haq, Aji YK Putra, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com