Dari 233 warga yang akan dibangunkan rumah bantuan, 79 diantaranya rusak berat, sisanya rusak ringan dan rusak berat, sementara lebih dari 600 warga belum mengantongi nomor rekening.
"Kami akan menyuarakan lagi apa yang dikeluhkan masyarakat. Awalnya kami usulkan 1.200 kepala keluarga korban gempa, tersaringlah 800 lebih kepala keluarga, belakangan kok yang terdata hanya 233 KK. Inilah kami mohon fasilitator minta kejelasannya, SK-nya yang keluar hanya 233 KK, itu yang membuat kami kecewa. Kami tidak mau kami disalahkan karena sudah maksimal kawan-kawan di desa ini bekerja. Ini membuat kami resah, belum lagi 233 KK yang sudah ada buku rekeningnya itu, rumahnya belum terbangun, jatahnya sedang proses," terang Sekdes Bug Bug.
Warga juga membenarkan bahwa belum ada satu pun rumah bantuan gempa dari pemerintah yang dibangun di Desa Bug Bug, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Dari pantauan Kompas.com di Desa Bug Bug, sebagian warga memang telah ada yang menerima buku rekening, hanya saja mereka masih tinggal di tenda yang panas saat siang hari dan bocor ketika hujan datang.
"Kami hanya berharap ada kejelasan dan membangunkan rumah bagi kami," kata Nunung sedikit bergetar.