Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Teror Pembakaran Kendaraan di Jateng, 1.200 Personel Dikerahkan hingga Sudah 26 Kasus

Kompas.com - 08/02/2019, 11:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyebut, teror pembakaran sejumlah kendaraan di wilayahnya ditujukan untuk menakuti masyarakat.

Baca Juga: 5 Fakta Teror Pembakaran Kendaraan di Semarang, Pelaku Diduga Sudah Terlatih hingga Tak Ada Kaitan Politik

3. Sebanyak 1.200 personel polisi dikerahkan

Lebih dari 1.200 personel kepolisian kini ditugaskan untuk memburu pelaku teror pembakaran kendaraan baik mobil dan motor di wilayah Jawa Tengah.

"Ada sekitar 1.200 lebih untuk perkuatan," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (7/2/2019) malam.

Condro mengatakan, kekuatan pengamanan tersebut merupakan dua per tiga dari total pasukan. Para anggota polisi itu diterjunkan di Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.

Wilayah Semarang dibantu dengan 750 personel, lalu Kendal diperkuat dengan 320 personel. Sementara, di Grobogan, yang baru terjadi kasus pembakaran, juga sedang dihitung jumlah personel yang diperbantukan.

"Backup Polri bergabung dengan personel Polda dan Polres. Tim bekeja keras dan maksimal, semoga pelaku cepat tertangkap," tambah dia.

Jumlah personel sebanyak itu, sambung jenderal bintang dua ini, aktif bekerja di waktu malam hingga dini hari. Mereka berjaga mulai pukul 24.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Baca Juga: 1.200 Personel Dilibatkan Buru Pelaku Pembakaran Kendaraan di Jawa Tengah

4. TNI siap membantu kepolisian ringkus pelaku teror

Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal M Effendi dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro KironoDok. Pendam IV Diponegoro Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal M Effendi dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono

Menanggapi adanya kasus teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah, Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayjen Mochamad Effendi, menyatakan, TNI siap untuk membantu kepolisian. Di kelurahan atau desa, jumlah tentara pembina desa ditambah.

"Jumlah Babinsa ditambah agar masyarakat semakin tenang dan menghindari aksi serupa," katanya.

Sejauh ini, teror pembakaran terjadi di empat daerah dengan 27 kejadian. Rinciannya yaitu 17 kasus di Kota Semarang, 8 kasus di Kendal, 1 kasus di Ungaran, dan 1 kasus di Grobogan. Hingga Kamis malam, belum ada pelaku teror pembakaran yang ditangkap

Baca Juga: 7 Fakta Pembakaran Kendaraan di Jateng, Incar Mobil di Garasi hingga Dugaan Pelaku

5. Polisi ingin tangkap tangan pelaku teror

Ilustrasi polisi acungkan senjataKOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi polisi acungkan senjata

Kapolda Jawa Tengah menegaskan akan menangkap pelaku sesegera mungkin. Selain itu, polisi ingin menangkap pelaku saat sedang beraksi.

"Razia dan patroli, kami ingin (pelaku) tertangkap tangan," kata Condro, di Semarang, Kamis (7/2/2019).

Condro menuturkan, selain giat patroli malam dan razia kendaraan, polisi juga menunggu hasil dari olah tempat kejadian perkara. Dari titik itu, polisi akan menelusuri petunjuk yang ada.

"Pengungkapan (kasus) ini kami tunggu olah TKP dan tangkap pelaku," tambah dia.

Polisi melihat dari rangkaian kejadian pembakaran, metode yang dilakukan hampir sama, yaitu menggunakan minyak tanah atau bensin. Oleh karena itu, pihaknya bersama stakeholder yang lain berusaha mencegah agar kasus serupa tidak muncul lagi.

Baca Juga: Polisi Ingin Pembakar Kendaraan di Jateng Tertangkap Tangan

Sumber: KOMPAS.com (Nazar Nurdin, Christoforus Ristianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com