Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Perajin Lampion dari Bahan Daur Ulang Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 31/01/2019, 12:30 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Jelang Imlek atau tahun baru untuk warga keturunan Tionghoa, kerajinan lampion dari bahan daur ulang sampah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kebanjiran pesanan.

Hal ini disampaikan oleh Budi Yulianto, pengelola Bank Sampah Sapu Jagad yang mengelola sampah warga Magetan dan mendaur ulang sampah tersebut jadi barang bernilai jual lebih tinggi, Kamis (31/1/2019). 

Menurut Budi, dalam sebulan terakhir bank sampahnya menerima pesanan hingga 100 lampion. 

 

“Biasanya paling 10 lampion per bulan, tapi bulan ini mencapai 100 buah lampion,” ujarnya Kamis.

Baca juga: Beredar Surat Penolakan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, MUI dan Pemkot Bogor Buka Suara

Dia menambahkan, pemesan lampion kebanyakan berasal dari Semarang, Jepara serta kota sekitar di Jawa Timur.

Pemasaran lampion buatan Bank Sampah Sapu Jagad kebanyakan mengandalkan pemasaran secara online, mengandalkan media sosial.

“Semua pembelinya melalui online, kami punya Facebook dan WhatsApp,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Bank Sampah Sapu Jagad mampu menampung sampah dari warga sebanyak 600 kilogram dalam sebulan.

Baca juga: Baru 20 Persen Warga Sekitar Citarum yang Manfaatkan Bank Sampah

 

Sampah-sampah tersebut diolah menjadi kerajinan seperti lampion, lampu hias, berbagai merchandise serta pakaian dari bahan daur ulang.

“Jadi selama ini warga yang menabung sampah, per kilogram sampai dihargai Rp 1.000. Tujuannya agar warga tidak membuang sampah sembarangan,” pungkas Budi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com