Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Sadis di Bima Terungkap, Pelaku Mengaku Kesal Sering Diejek

Kompas.com - 30/01/2019, 17:16 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kasus pembunuhan sadis yang dilakukan FM terhadap Muamar Ramadhan (23), warga lingkungan Tolobali, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Motif pembunuhan ini ternyata dipicu rasal kesal yang dirasakan tersangka FM karena sering diejek korban. Padahal keduanya saling kenal dan berteman dekat

Kasat Reskrim Polres Bima Kota Iptu Akmal Novian RezaI mengatakan, motif pembunuhan itu berlatar belakang murni sakit hati. Kepada polisi, FM mengaku tak terima diolok-olok korban.

"Dari hasil pemeriksaan awal, untuk motifnya karena dendam dan asmara, seperti ke arah transgender. Pelaku mengaku sering diolok-olok oleh korban sehingga menimbulkan dendam. Pelaku mengakui melakukan eksekusi pembunuhan tersebut," katanya.

Diduga, korban sebelum kejadian sering mengejek pelaku. Karena merasa sakit hati, kata Akmal, tersangka pun langsung menghabisi nyawa korban di sebuah rumah warga di lingkungan Lewi Sape, Kelurahan Sarae, pada Senin (21/1/2019) dini hari lalu.

Baca juga: Sepekan Jadi Buron Polisi, Pembunuh Sadis di Bima Dilumpuhkan

Kata dia, pelaku melakukan perbuatan sadis itu dengan cara melukai leher korban dengan pisau cutter.

"Pembunuhan dilakukan dalam kamar pada saat korban sedang tidur. Alat yang digunakan pelaku adalah pisau cutter," ujar Akmal saat ditemui di Mapolres Bima Kota, Rabu (30/1/2019)

Setelah melukai leher korban dengan senjata tajam, pelaku lantas menyembunyikan sejumlah barang bukti sebelum kabur.

Dari hasil penyelidikan sementara, kasus pembunuhan itu dilakukan secara terencana.

Akmal menegaskan, saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Bima Kota.

"Untuk pelaku saat ini kami lakukan pendalaman. Barang bukti sudah kami sita berupa pisau cutter dan pakaian yang digunakan pelaku saat membunuh korban," ucapnya.

Seperti diketahui, tersangka FM (23) ditangkap pada Selasa (29/1/2019). FM terpaksa dilumpuhkan karena nekat melawan petugas.

"Satu pelaku pembunuhan itu berhasil kita tangkap di Desa Lapadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, sekitar pukul 21.30 Wita," kata Akmal kepada wartawan, Selasa (29/1/2019) malam. 

Akmal mengatakan, penangkapan pelaku pembunuhan itu berkat laporan dari masyarakat. Petugas kemudian bergerak cepat dan melakukan pengejaran, hingga akhirnya FM diringkus.  

"Pelaku sempat melawan petugas, sehingga dilumpuhkan," tuturnya. 

Menurut Akmal, pihaknya berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap pemuda berusia 23 tahun ini tidak kurang dari satu pekan melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Polisi harus berjuang keras mengungkap kasus pembunuhan tersebut karena saat kejadian di lokasi penemuan mayat tidak ada barang bukti yang ditinggalkan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, indikasi pembunuhan sadis itu mengarah ke FM setelah ia berpindah-pindah tempat untuk menghindar dari kejaran aparat, hingga akhirnya FM berhasil diringkus. Kepada polisi, FM mengakui semua perbuatannya.

"Kasus ini kami ungkap selama tujuh hari. Keberadaan FM sebelumnya berada di Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Kemudian dia berjalan melintasi gunung menuju Dompu," ujar Akmal. 

Pelaku pembunuhan tersebut tak disangka ternyata tetangga kampung yang tak jauh dari rumah korban.

FM tercatat sebagai warga lingkungan Gilipanda, Kelurahan Sarae, Kota Bima. Kini, tersangka tersebut sudah diamankan di Mapolres Bima Kota setelah mendapat perawatan medis di RSUD Bima.

"Pelaku telah kami amankan, saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif," tutur Akmal. 

Baca juga: Satu Keluarga Dibunuh, Dimakamkan Berdampingan di Satu Liang

Seperti diberitakan sebelumnya, Muamar, seorang warga Tolobali ditemukan tewas mengenaskan pada Senin (21/1/2019).

Dari hasil olah TKP polisi, Muamar diduga dibunuh saat tertidur dalam sebuah kamar, bukan di teras seperti disebutkan warga sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com