Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Lampu Solar Cell di Jalur Pendakian Gunung Ijen Raib Dicuri

Kompas.com - 24/01/2019, 18:01 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 12 lampu bertenaga surya (solar cell) yang dipasang di sepanjang jalur pendakian Gunung Ijen, raib dicuri.

Padahal, solar cell tersebut sudah dimodifikasi dengan paralon ukuran panjang agar lebih kuat dan sulit diambil.

"Ternyata malah dipatahkan oleh pengunjung dan sepertinya juga menggunakan alat. Padahal, sudah kita modifikasi dengan paralon, jadi kalau diambil dan dimasukkan ke dalam tas ransel kan panjang, jadi kelihatan, tapi ini malah dipatahkan," kata Kepala BKSDA Jawa Timur, Nandang Prihadi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Di Balik Kisah Guru Ilyas di Lereng Gunung Ijen, Menembus Hutan dan Sungai hingga Dimarahi Orangtua Murid

Menurut dia, pencurian solar cell tersebut tidak sekaligus dilakukan, tapi terdeteksi dalam waktu yang berbeda.

Rencananya, akan ada 360 solar cell yang akan dipasang di kanan kiri jalur menuju ke puncak Ijen, untuk mempermudah pengunjung saat mendaki.

Baru 61 lampu yang dipasang untuk uji coba ketahanan lampu, karena lampu tersebut menggunakan energi matahari.

Namun, belum genap seminggu dipasang, 12 lampu seharga Rp 14.000 per buah di jalur pendakian bagian bawah tersebut sudah hilang.

Baca juga: Tahun 2019, Tiket Masuk Gunung Ijen Dijual secara Online

"Sebenarnya, selain di jalur pendakian, kami juga pasang di rest area tapi tidak tahan lama. Hari ini kami pasang, besok malam sudah hilang. Padahal, ini untuk kenyamanan pengunjung, tapi sepertinya oknum pengunjung lebih senang memasangnya di rumahnya sendiri," ujar dia.

Nandang menuturkan, untuk sementara, pemasangan solar cell dihentikan dan pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

"Jika nanti diperlukan, kawan-kawan akan melaporkan kasus kehilangan solar cell ini ke polisi, tapi untuk sementara sekarang masih belum buat laporan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com