"Kendalanya, terutama preman-preman di jalanan. Tiga kali saya menjumpai kekerasan. Daerah Bandar Lampung dua kali, di daerah Jawa Barat satu kali," ungkapnya.
Selama perjalanan dengan jalan kaki, Amir memanfaatkan musholla SPBU untuk menginap. Jika tidak ketemu SPBU, dirinya menginap di rest area yang buka selama 24 jam.
Pria kelahiran 11 November 1975 ini mengungkapkan, peristiwa berhadapan dengan pelaku tindakan kriminal dialami saat berjalan kaki di wilayah Sumatera. Beruntung, saat situasi genting ada penolong yang datang.
"Di Sumatera itu mereka sempat minta uang. Ya saya kasih, namanya mereka banyak dan saya sendiri, saya berpasrah diri saja. Tapi alhamdulillah, datang polisi dari belakang dan uang saya yang diminta, Rp 50 ribu itu dikembalikan kepada saya," tuturnya.
Memasuki daerah Jawa Tengah, perjalanan Amir terasa lebih ringan. Tanpa dia sangka sebelumnya, banyak relawan dari daerah-daerah yang dia lintasi membantu selama perjalanan.
"Mulai ada relawan yang mambantu saya, sewaktu saya di Salatiga. Tiba-tiba ada 4 orang yang manggil saya, lalu ngasih bekal. Mereka juga minta izin foto. Setelah itu perjalanan sampai ke sini (Jombang) ini banyak yang membantu," kata Amiruddin.
Baca juga: Bawa Bayinya yang Kelaparan, Seorang Ayah di Yaman Jalan Kaki Tiga Jam ke Rumah Sakit
Bantuan yang diterima Amir selama perjalanan, antara lain bekal makanan, cek kondisi kesehatan hingga penyediaan tempat menginap.
Selain relawan di daerah yang sudah dilalui Amir, para relawan dari daerah yang akan dilalui juga siap membantu perjalanan pria tersebut hingga sampai ke rumah ibunya di daerah Ketapang Banyuwangi.
"Terima kasih kepada relawan yang banyak membantu saya, relawan-relawan dari Jawa Tengah sampai ke Jombang ini banyak membantu saya. Saya hanya bisa berterima kasih, Semoga Allah membalas kebaikan teman-teman relawan," ujar Amiruddin.
Aksi jalan kaki yang dilakukan Amiruddin, viral di medsos beberapa hari terakhir. Para relawan yang datang membantu Amir, sebagian besar merupakan anggota komunitas atau group pada situs jejaring sosial facebook.
Dari perbincangan Kompas.com dengan beberapa relawan, ketertarikan mereka membantu Amiruddin karena jalan kaki yang dilakukan pria itu, sebagai pemenuhan nazar saat dirinya sembuh dari sakit lumpuh.