Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zulkarnedi, Mantan Pemburu yang Kini Gigih Merawat Telur Penyu

Kompas.com - 11/01/2019, 07:30 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Penyu bertelur pada bulan Maret hingga Juni. Pada bulan-bulan tersebut penyu mendarat dan bertelur. Saat bertelur maka Zulkarnedi dan anak-anaknya akan memindahkan telur ke tempat khusus untuk ditetaskan.

Penetasan telur penyu membutuhkan waktu sekitar 60 hari. Telur penyu dimasukkan ke dalam ember besar yang alasnya telah dilubangi. Telur tersebut ditutup dengan pasir dan diawasi secara cermat.

"Tidak boleh basah, juga tidak boleh kering. Kalau dilanggar bisa tidak menetas," jelasnya.

Baca juga: Cerita Warga Sekitar Lautan Sampah, Takut Banjir dan Kena Air Langsung Gatal

Kegigihan Zulkarnedi melestarikan penyu jelang akhir 2018 mulai terdengar banyak pihak. Beberapa bantuan seperti rumah kelola penyu dapat ia bangun berkat bantuan pemerintah.

Sebelumnya sejak 2006 ia menetaskan dan merawat telur penyu di rumahnya. Ia memimpikan suatu ketika di lokasinya mendirikan tempat konservasi penyu dapat dibuat pusat edukasi dan wisata berbasis pelestarian penyu.

"Kami membuka diri untuk orang lain yang ingin ikut berpartisipasi. Konsepnya wisata edukasi berbasis pelestsrian penyu. Ini bisa mendorong konservasi penyu dan menggerakkan ekonomi desa," jelasnya.

Penyu, Penanda untuk Nelayan

Penyu menurut Zulkarnedi harus dilindungi bukan saja karena mulai punah. Namun ia hewan penanda bagi nelayan. Bila nelayan melaut menemukan penyu artinya di laut tersebut ikannya masih banyak.

Kedua bila di tengah samudera terlihat penyu itu penanda ada pulau atau daratan tak jauh dari lokasi tersebut.

Baca juga: Viral Foto Anak Naiki Penyu di Sabah, Otoritas Malaysia Gelar Penyelidikan

"Penyu penting bagi nelayan untuk mencari ikan, ia penanda ikan dan navigasi alami bagi nelayan untuk mencari daratan," sebutnya.

Seiring waktu memahami penyu, Zulkarnedi berubah menjadi ahli penyu yang belajar otodidak. Sehingga tidak sedikit mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya dengan melakukan riset pada aktivitasnya melestarikan penyu.

"Sudah banyak mahasiswa buat skripsi dan penelitian di sini, dan sudah menjadi sarjana," jelasnya.

Serius mendalami pelestarian penyu, Zulkarnedi bersama anaknya dibantu beberapa mahasiswa ia mendirikan komunitas pelestari penyu Alun Utara.

"Ini wadah agar semangat pelestarian penyu dapat terus dijaga hingga le anak cucu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com