Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Sibuk Kerja, Bapak Perkosa Anak Tiri hingga Hamil

Kompas.com - 09/01/2019, 18:18 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - SA, remaja yang baru menginjak usia 17 tahun harus mengandung benih dari SOF (55) setelah menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tirinya tersebut.

Kasus itu terbongkar setelah MN (52), ibu kandung korban membuat laporan di Polresta Palembang lantaran tak terima atas perilaku SOF.

Dikatakan MN, ia mengetahui putri kandungnya itu telah diperkosa SOF saat baru saja pulang ke rumah usai bekerja di Pulau Bangka.

Ketika pulang, ia mendapati adanya perubahan di perut SA yang kian membesar.

Baca juga: Diduga Perkosa Gadis Disabilitas, Guru Honorer di Tana Toraja Dibekuk Polisi

MN begitu terkejut, setelah SA mengaku jika sudah diperkosa oleh SOF selama ia bekerja di luar kota. Bahkan, perbuatan tersebut telah dilakukan suaminya sejak 2013 silam.

"Saat habis mandi, anak saya terlihat ketakutan. Saya lihat perutnya besar setelah itu baru mengaku jika diperkosa suami saya," kata MN saat melapor.

Anak MN saat ini telah mengandung benih dari SOF selama 6 bulan. Sementara, SOF sudah kabur setelah aksi bejatnya diketahui sang istri.

"Dari SD anak saya diperkosa dan diancam dibunuh jika cerita. Tidak tahu sekarang harus bagaimana. Suami saya juga sudah kabur, saya minta pelakunya ditangkap," ujar MN.

Sementara itu, Ka SPKT Polresta Palembang Ipda Haidir membenarkan adanya laporan tersebut dan saat ini sedang dilakukan tindak lanjut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang.

"Barang bukti dari korban berupa visum sudah kami ambil, pelakunya sekarang masih kami kejar. Memang benar pelakunya adalah bapak tirinya sendiri," jelas Haidir.

Kompas TV Di Surabaya seorang pria tertangkap karena melakukan perkosaan pada anak di bawah umur dengan modus berpura- pura sebagai fotografer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com