Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bencana Longsor di Cisolok, Ridwan Kamil Angkat Anak Asuh hingga 132 Kali Longsor

Kompas.com - 04/01/2019, 15:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra Sudirman, menjelaskan, proses pencarian tetap seperti sehari yang lalu dengan dibagi enam sektor. Setiap sektor mempunyai tugas masing-masing.

"Hari ini mendapatkan tambahan satu alat berat, sehingga semuanya ada tiga alat berat," kata Hendra yang juga sebagai SAR Mission Coordinator (SMC).

Sementara itu, Hendra juga berharap cuaca pada hari kelima cerah. Hal ini akan mempermudah proses pencarian korban.

"Kemarin cuaca cerah, sehingga, proses evakuasi bisa maksimal. Mudah-mudahan hari ini juga bisa cerah," katanya.

Diberitakan sebelumnya bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) petang.

Baca Juga: Hari ini, Tim Gabungan Masih Cari 15 Korban Longsor Sukabumi

4. Ridwan Kamil angkat anak asuh korban longsor

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengangkat Hengki dan Farel sebagai anak asuh. Hengki dan Farel merupakan kakak beradik yang ditinggal kedua orangtuanya yang turut jadi korban longsor di Kampung Sinar Resmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Gubernur Jawa Barat tersebut sempat bertemu dengan keduanya saat meninjau korban longsor di Sukabumi, Rabu (2/1/2018) kemarin.

"Di dalam urusan kebencanaan selalu ada peristiwa yang menyedihkan. Ada dua anak selamat karena pas kejadian dia lagi pergi ke masjid. Jadi, Allah menyelamatkan dua anak itu karena mau ngaji dan shalat maghrib. Sementara, kedua orangtuanya masih tertinggal di rumah. Maka, dia selamat orangtuanya enggak," tutur Emil, di Bandung, Kamis (3/1/2019).

"Dia jadi yatim piatu. Karena masih usia ini (sekolah) saya berinisiatif di lokasi saya urusi nanti hidupnya, saya asuh sampai dewasa insya Allah," tambah Emil

Baca Juga: Ridwan Kamil Angkat Kakak Beradik Korban Longsor Sukabumi Jadi Anak Asuh

5. BNPB: Sukabumi sering terjadi longsor dalam 10 tahun terakhir

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, sudah 132 kali bencana tanah longsor terhadi di Sukabumi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

"Jadi selama 10 tahun terakhir longsor adalah bencana yang paling banyak di Kabupaten Sukabumi," kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).

Kejadian tanah longsor terakhir terjadi di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/12/2018).

Jika mengacu pada pada data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), daerah Sukabumi memang rawan terhadap bencana tersebut.

Sementara, masyarakat di daerah tersebut dan daerah lain yang berpotensi terjadinya tanah longsor belum mendapatkan pendidikan kebencanaan.

Baca Juga: BNPB: 10 Tahun Terakhir, Longsor Paling Banyak Terjadi di Sukabumi 

Sumber: KOMPAS.com (Devina Halim, Dendi Ramdhani, Budiyanto)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com