Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Perusakan Nisan di Magelang, Waspadai Isu SARA hingga Polisi Terus Buru Pelaku

Kompas.com - 04/01/2019, 11:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Islamiyah terkejut saat mengetahui belasan nisan makam di TPU Giri Darmoloyo, tempat dia mengais rezeki, rusak parah.

Nisan yang dirusak tersebut rata-rata memiliki tanda salib. Kerusakannya pun cukup parah, ada yang tercerabut dari pusara hingga hancur.

Sementara itu, pihak kepolisian juga menemukan kerusakan nisan bertanda salib juga terjadi di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Magelang. Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut dan mengimbau warga untuk mewaspadai isu SARA. 

Berikut deretan fakta di balik perusakan tanda salib di TPU di Magelang:

1. Belasan nisan di TPU Giri Darmoloyo dirusak oknum tak dikenal

Petugas TPU Giriloyo Magelang memperlihatkan nisan salam satu makam yang diduga dirusak oknum tak dikenal, Rabu (2/1/2019).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Petugas TPU Giriloyo Magelang memperlihatkan nisan salam satu makam yang diduga dirusak oknum tak dikenal, Rabu (2/1/2019).

"Kami mendapat laporan atas kerusakan nisan makam itu, Selasa (1/1/2019). Data sementara ada 11 nisan makam yang rusak," kata Kepala Polsek Magelang Selatan Komisaris M Choirul Anwar ketika dikonfirmasi pada Rabu (2/1/2019).

Total ada sebelas nisan yang rusak. Lokasi nisan tersebut tersebar di beberapa blok dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif perusakan itu.

Sejumlah saksi sudah diminta keterangan, antara lain petugas UPT TPU Giriloyo dan warga setempat.

“Kalau pihak keluarga, sampai siang ini belum ada yang melapor,” katanya.

Baca Juga: Belasan Nisan di Magelang Diduga Dirusak Orang Tak Dikenal

2. Kesaksian para penjaga makam TPU Giri Darmoloyo

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Dari pantauan di lapangan, nisan yang rusak berupa salib berbahan kayu dan beton. Ada nisan yang tercabut makamnya dan ada pula yang hancur seperti sengaja dipukul memakai palu.

Islamiyah, penjaga makam TPU Giri Darmoloyo, mengatakan, dirinya mengetahui kerusakan ini pada pagi hari, Rabu (2/1/2019). Hampir seluruh nisan yang rusak berupa tanda salib. Ini merupakan kejadian pertama kali sepanjang ia menjadi petugas makam.

“Saya tahunya pagi hari, ternyata yang rusak banyak. Belum pernah terjadi sebelumnya dan aneh yang rusak kenapa salib semua. Saat Natal banyak yang ziarah dan nisan masih utuh. Ngga tahu kenapa sekarang kondisinya seperti dirusak oleh orang,” ujarnya.

Petugas kebersihan di TPU Giri Darmoloyo, Mbah Mul, menuturkan, kerusakan pada nisan ini diketahuinya pada malam hari beberapa hari yang lalu. Kerusakan tersebar di blok A2, B2, dan B1.

“Nisan yang rusak memang bentuknya salib. Ada yang dicabut dan ada juga yang rusak seperti dipecah. Semoga pelakunya segera diketahui,” katanya.

Baca Juga: Klarifikasi Lengkap Pemotongan Nisan Salib di Makam Kotagede Yogyakarta

3. Aksi vandalisme di TPU di Kota Magelang meluas

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Belum usai penyelidikan polisi di TPU Giri Darmoloyo, perusakan nisan kembali terhadi di TPU Kampung Kiringan dan Kampung Malangan, Kecamatan Magelang Selatan.

Kepala Polres Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan menyebutkan, dugaan perusakan tidak hanya pada nisan makam Nasrani, tapi juga makam Muslim.

"Kami menerima laporan dan informasi bahwa terjadi juga perusakan di TPU Kiringan dan Malangan, Kelurahan Tidar Utara, yang terdiri dari 7 makam Nasrani dan 2 makam Muslim," ujar Kristanto, Kamis (3/1/2019).

Baca Juga: Perusakan Nisan Makam di Magelang Meluas

4. Kesulitan lacak pelaku, polisi imbau waspada isu SARA

Ilustrasi pemakamanthinkstock Ilustrasi pemakaman

Kapolres Magelang AKBP Kristanto mengatakan, sejauh ini pihaknya belum dapat menyimpulkan apa motif pelaku.

Polisi masih melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan barang bukti, dan menghimpun keterangan sejumlah saksi.

"Kami mempunyai keinginan yang sama, bahwa pelaku dapat tertangkap dan terungkap motifnya serta tetap terciptanya kondusifitas di Kota Magelang," kata Kristanto.

Di sisi lain, Kristanto juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, yakni Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan tokoh masyarakat setempat.

"Kami berupaya agar masyarakat jangan sampai terprovokasi karena ini bukan isu SARA maupun agama," tegasnya.

Baca Juga: Pemotongan Nisan Salib di Kotagede Yogyakarta, Sultan HB X Minta Maaf

5. Pemkot Magelang perbaiki nisan yang dirusak

Ilustrasi Kuburan/JITETKompas Ilustrasi Kuburan/JITET

Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, memperbaiki belasan nisan makam di tempat pemakaman umum (TPU) Giri Darmoloyo. 

"Untuk makam yang bisa diperbaiki ya langsung kita perbaiki. Sedangkan yang belum bisa sekarang, ya sambil menunggu. Misal pesan nisannya lebih dulu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Magelang, Sumartono, Kamis (3/1/2019).

Pihaknya menyesalkan kejadian ini dan telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota yang sudah bekerja menyelidiki.

Sumartono meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu yang provokatif sehingga mengganggu suasana kondusif Kota Magelang.

"Kita serahkan sepenuhnya ke pihak berwajib, tidak perlu terpancing isu-isu provokatif, karena bisa menganggu Kota Magelang yang kondusif ini," pinta dia.

Baca Juga: Pemkot Magelang Perbaiki Belasan Nisan yang Diduga Dirusak Oknum Tak Dikenal

Sumber: KOMPAS.com (Ika Fitriana)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com