Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Fenomena "Awan Tsunami" hingga Jokowi Akan Ikuti Tes Baca Al Quran

Kompas.com - 03/01/2019, 05:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Menurut Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), retakan baru di badan Gunung Anak Krakatau, muncul setelah gunung mengalami penyusutan dari sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selas (1/1/2019).

Adanya retakan tersebut, menurut Dwikorita, membuat pihaknya khawatir lantaran kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau saat terdapat jurang di sisi barat hingga selatan.

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," ujar dia.

Baca berita selengkapnya: BMKG Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, Masyarakat Diminta Waspada Tsunami Susulan

4. Ridwan Kamil: Seluruh wilayah Jawa Barat termasuk zona rawan bencana

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, seluruh wilayah Jawa Barat semuanya termasuk zona merah atau rawan bencana. Bahkan, dua pertiga luas Kabupaten Sukabumi termasuk di zona merah.

"Kalau melihat peta Jawa Barat, itu semuanya merah. Luas Sukabumi dua pertiganya di zona merah," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada wartawan di Sukabumi, Rabu (2/1/2018).

Seperti diketahui, Emil meninjau lokasi bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok.

"Pada tahun 2018 di Jawa Barat tercatat sebanyak 1.560 bencana, sebanyak 550 di antaranya bencana longsor," ujar dia.

Emil berjanji akan mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Tujuan edukasi tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait potensi bencana di tempat tinggal mereka.

Baca berita selengkapnya: Ridwan Kamil: Dua Pertiga Wilayah Sukabumi Masuk Zona Merah Bencana

5. Hasil riset I2 muncul nama Jokowi, Prabowo dan Ahok

Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi,  Cibubur,  Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016)Ihsanuddin Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016)

Riset Indonesia Indicator (I2) mencatat 67 persen berita yang terpublikasi di 3.216 media online nasional dan lokal sepanjang tahun 2018, memiliki konten terkait isu-isu politik aktual.

I2 dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI), juga mengungkapkan ada 43 politisi yang sering menjadi pusat pemberitaan atau news maker.

"Jokowi dan Prabowo menjadi figur terbanyak yang diberitakan media sepanjang 2018," kata Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang melalui rilis ke Kompas.com, Rabu (2/1/2019).

Selain itu, sejumlah politisi yang terlibat kasus hukum pun muncul dalam riset tersebut.

"Dua nama yang masuk dalam 10 Politisi Terpegah tersangkut dalam kasus hukum seperti Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) yang terkena kasus penistaan agama dan Setya Novanto (Setnov) terkait kasus korupsi e-KTP," ujar Rustika.

Setnov berada di posisi ke-8 dengan 42.293 berita dan Ahok menduduki peringkat ke-9 (40.328 berita).

Baca berita selengkapnya: Daftar 10 Politisi Terpopuler dan Tervokal 2018, Ahok Tetap Jadi Sorotan 

Sumber: KOMPAS.com (Reni Susanti, Budiyanto, Acep Nazmudin, Masriadi, Hendra Cipto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com