"Kami mengungsi ke rumah yang satu lagi. Kebetulan ada rumah yang tidak terdampak banjir," kata Lukman.
Selain rumah, tambah dia, ratusan hektar kebun sawit dan karet juga dilanda banjir, yang menyebabkan warga tidak bisa panen. Kemudian, sejumlah fasilitas umum, masjid, musalah, dan sekolah.
Baca juga: Mobil Tenggelam Saat Terobos Banjir, 3 Anak Tewas
Sementara itu, di Desa Terangtang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, juga ratusan rumah warga yang mengalami kebanjiran. Di sini warga juga belum dapat bantuan.
"Belum ada juga. Sudah lima hari banjir di desa kami," ujar Azmi (30), pada Kompas.com, Kamis.
Dia mengatakan, warga saat ini membuat posko banjir alkadarnya. Sehingga, mereka memasak dan makan bersama-sama di posko tersebut.
"Posko kami yang buat. Kami kumpulkan uang untuk beli bahan untuk dimasak. Karena dari pemerintah belum ada bantuan dan juga dapur umum," kata Azmi.
Dampak banjir
Kepala Desa Terantang Asmara Dewi mengatakan, sebanyak 786 KK yang terkena banjir.
"Sekarang ini hampir semua rumah warga yang banjir," kata Asmara, kepada Kompas.com.
Dia mengatakan, sejauh ini memang belum ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Kampar. Padahal, data warga yang kebanjiran sudah dikirim ke pemerintah.
"Korban banjir sudah didata dan saya kirim dua hari lalu. Tapi, bantuan sampai saat ini belum disalurkan," ujar Asmara.
Dia mengatakan, selain rumah, juga ada empat sekolah yang digenangi air. Kemudian, masjid dan juga musalah.
Baca juga: Banjir di Kembangan Utara karena Kali Angke Belum Sepenuhnya Diturap
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.