Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Spanduk Mas Eril Dardak di Pagar Saya Lepas, Saya Tak Kuasa Melihatnya"

Kompas.com - 13/12/2018, 18:30 WIB
Slamet Widodo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa terpajang di depan rumah keluarga besar almarhum Eril Dardak di Jalan Wahid Hasyim, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (13/12/2018).

Adik kandung Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak ini meninggal beberapa hari lalu dan dimakamkan pada hari ini, Kamis (13/12/2018), di Jakarta.

“Almarhum dimakamkan di Jakarta hari ini tadi,” terang penjaga rumah, Sumarji (68) kepada Kompas.com, Kamis.

Karangan bunga ucapan belasungkawa ini datang dari berbagai instansi, perusahan, maupun komunitas.

Puluhan karangan bunga ini dipajang di sepanjang pagar rumah keluarga besar almarmuh Eril Dardak. Rumah ini sekaligus digunakan sebagai posko pemenangan Eril Dardak di pemilihan legislatif DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) 7, yakni Kabupaten Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan.

Baca juga: Eril Dardak Meninggal, PAN Merasa Kehilangan Caleg Berpotensi di Jatim

Pasca-meninggalnya Eril Dardak, beberapa spanduk pencalonannya sudah tidak terlihat lagi di pagar sekitar rumah tersebut. Yang tersisa hanya satu baliho ukuran besar yang berada di atas gerbang masuk pekarangan rumah.

Namun di sejumlah lokasi strategis di Trenggalek, baliho Eril Dardak masih terpasang.

“Spanduk Mas Eril yang dipagar langsung saya lepas. Tidak kuasa saya melihat, teringat-ingat terus,” ujar Sumarji dengan mata berkaca-kaca.

Rumah ini juga terlihat sepi dan ada tenda terpasang. Hanya ada Sumarji, penjaga rumah yang sudah lama mengabdi pada Hermanto Dardak, ayah dari almarhum Eril Dardak.

Sumarji mengatakan, Eril Dardak merupakan sosok anak muda yang supel, sopan dan pendiam. Selama mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, Eril Dardak datang ke Trenggalek seminggu sekali setiap hari Jumat.

Kedatangannya di Trenggalek untuk menghadiri kegiatan di sejumlah wilayah Dapil 7. Kemudian setiap hari Minggu sore kembali ke Bandung untuk kuliah.

“Mas Eril orangnya baik, sopan, juga pendiam, tidak neko-neko. Persis seperti Pak Emil Dardak. Setaip Jumat pulang ke sini (rumah),” kenang Sumarji.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Kematian Eril Dardak, Wajah Tertutup Plastik hingga Keluarga Tolak Otopsi

Sebelumnya, almarhum Eril Dardak tidak mengeluh sakit atau capek. Ketika terakhir datang ke Trenggalek, Eril bersikap seperti biasa, yakni selalu pamit apabila hendak keluar rumah.

“Seolah saya tidak percaya kalau Mas Eril meninggal dunia. Selama ini terlihat sehat, tidak pernah ngeluh sakit, dan selalu bersikap baik sama saya,” ujar Sumarji yang setiap hari berada di rumah keluarga besar Dardak.

“Semua di Trenggalek merasa kehilangan. Saya hanya bisa berdoa, semoga almarhum Mas Eril diterima di sisi-Nya, dan diampuni segala kesalahannya, Amin,” pungkas Sumarji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com