Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Effendi, Anaknya Salah Satu Jenazah yang Ditemukan di Selat Malaka

Kompas.com - 08/12/2018, 06:54 WIB
Citra Indriani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Beberapa mayat yang dicek, Effendi awalnya tidak menemukan jasad anaknya. Sehingga, dia hendak kembali pulang ke Sumut.

Belum jauh meninggalkan rumah sakit, dia ditelepon oleh pihak rumah sakit karena ada yang perlu di tanda tangan. Dia dan temannya balik lagi.

"Setelah selesai tanda tangan, foto-foto, dan salam-salaman, kami baliklah lagi. Tapi, sampai di depan lapangan bola (Stadion Rumbai Pekanbaru) itu, saya ditelepon lagi sama orang rumah sakit. Rupanya ada bungkusan plastik yang belum dibuka," ujar Effendi.

Dia pun balik lagi dengan temannya Prizal ke RS Bhayangkara untuk mengecek isi plastik tersebut.

Baca juga: Satu Lagi Jenazah yang Ditemukan di Selat Malaka Teridentifikasi, Ini Identitasnya

"Setelah plastik itu dibuka, dikeluarkanlah satu persatu. Jadi, saya lihat baju itu. Itu baju abang (Faisal). Terus ada lagi ikat pinggang yang dibelikan mamanya," kata Effendi, menangis.

Setelah dipastikan itu anaknya, selanjutnya dia akan membawa korban ke kampung halamannya di Sumut.

Satu setengah tahun bekerja di Malaysia

Effendi mengatakan, anaknya Faisal, sudah 1,5 tahun bekerja di Malaysia. Selama itu korban belum pulang ke Indonesia.

Sambil bercerita, dia bercucuran air mata mengenang anaknya. Sesekali, Effendi meneguk air mineral yang dipegangnya. Bibirnya terlihat bergetar saat bercerita.

"Anak saya sudah satu tahun setengah kerja di Malaysia. Kerjanya dia sana macam-macam. Kerja bangunan ada. Ganti-ganti kerja dia di sana," kata Effendi.

Saat mendapat kabar anaknya akan pulang ke kampung, Effendi dan keluarganya sudah bersiap-siap menyambut kepulangan Faisal.

"Kami sudah lama tak jumpa. Lama tak nengok, tak jumpo (jumpa), lama tak pegang dia. Paling kami nengok pas video call. Terus nelepon. Tentu kami nak sambut kepulangan dia. Tapi, dia tak sampai," kata Effendi, sesekali menggunakan bahasa Melayu.

Selama di Malaysia, putra sulungnya itu sering mengirimkan uang untuk adik-adiknya yang masih sekolah dan juga buat ibunya.

Baca juga: Pengakuan Keluarga dari Salah Satu Mayat yang Ditemukan di Selat Malaka

Penemuan sebelas jenazah ini awalnya dari informasi nelayan di sekitar kawasan Selat Malaka, di Desa Pambang, Kabupaten Bengkalis, Riau, Pada sepekan lalu.

Sehingga, petugas gabungan dari Basarnas, Polairud, dan BPBD, langsung melakukan proses evakuasi.

Empat jenazah sudah teridentifikasi yakni Mimi Dewi, Ujang Chaniago, Marian Suhadi, dan Faisal Ardiyanto.

Sementara, enam jenazah masih dilakukan identifikasi di RS Bhayangkara Polda Riau.

Sementara itu, terkait kasus ini, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah jenazah yang ditemukan ini korban kapal tenggelam atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com