Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2018, 08:06 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - IR (16), bocah asal Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diringkus jajaran Kepolisian Resor Jombang, karena diduga terlibat dalam kasus penganiayaan.

Kasubbag Humas Polres Jombang, IPTU Sarwiadji mengungkapkan, IR ditangkap polisi pada Minggu (18/11/2018) lalu, setelah sempat menjadi DPO polisi sejak 1 tahun lebih.

IR diduga terlibat dalam aksi penganiayaan, di mana korban akhirnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit. Penangkapan terhadap IR merupakan pengembangan kasus penganiayaan terhadap Rahmat Kristianandar (16).

Korban penganiayaan yang meninggal itu merupakan warga Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Sadis terhadap Bocah yang Dituduh Mencuri

"Polisi telah mengamankan seseorang DPO (daftar pencarian orang) yang diduga melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap anak yang dilakukan secara bersama-sama, hingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata Sarwiadji, Kamis (22/11/2018).

Dipaparkan, peristiwa penganiayaan yang menjerat IR terjadi pada tanggal 24 Juni 2017, tepatnya saat bulan Ramadhan.

Kala itu, IR bersama sejumlah temannya melakukan kegiatan 'patrol' untuk membangunkan orang agar bangun dan sahur.

Saat tengah asyik patroli, ada pengendara sepeda motor yang melintas. Perilaku pengendara yang melintas itu, menurut IR dan teman-temannya, tidak mengenakkan dan seperti menantang.

Dipicu rasa kesal, IR dan teman-temannya melakukan penghadangan kepada beberapa pengendara berikutnya yang melintas.

Penghadangan itu juga menimpa Rahmat Kristianandar, korban yang sebelumnya tidak tahu apa-apa.

Saat Rahmat melintas, IR dan teman-temannya langsung menyerang. Korban terjatuh akibat lemparan bata dan pecahan paving.

Selanjutnya, IR dan teman-temannya mengeroyok dan menganiaya korban dengan memukulkan benda berupa potongan bambu, pecahan paving, serta pecahan bata merah. Penganiayaan itu menyebabkan korban tidak sadarkan diri.

Baca juga: Reka Ulang Penganiayaan Santri di Ogan Ilir, Korban Dianiaya hingga Meninggal

Akibat luka parah pada bagian kepala, Rahmat sempat mengalami koma selama hampir 2 minggu di rumah sakit. Korban akhirnya meninggal dunia pada 6 Juli 2017.  

Dari kejadian itu, polisi mengamankan lima orang pelaku yakni ABP (19), DAP (18), EP (25) serta AA (19) dan SJ (17). Selain itu, polisi juga menetapan IR sebagai buron.

Dikatakan Sarwiadji, antara korban dan para pelaku masih bertetangga. Mereka sama-sama tinggal di Dusun/Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Atas perbuatannya, tambah Sarwiadji, IR dijerat dengan Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. "Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," beber dia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com