KOMPAS.com - Istri Sofyan, Fitriani, tidak pernah menyangka percakapan dengan almarhum pada hari Selasa (30/10/2018) adalah percakapan terahkir.
Sofyan berpamitan untuk memenuhi panggilan online seorang penumpang yang minta di antar ke kawsan KFC di bandara. Ayah 4 anak itu pun akhirnya ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan.
Sebelum kasus Sofyan, sejumlah sopir online telah menjadi korban pembunuhan dan perampokan. Setali tiga uang, modusnya berpura-pura menjadi penumpang sebelum menghabisi nyawa korban.
Kompas.com menelusuri sejumlah kasus pembunuhan sopir online di beberapa daerah.
Polda Sumatera Selatan berhasil meringkus salah satu terduga pelaku pembunuhan Sofyan, seorang sopir taksi online di Palembang, pada hari Senin (12/11/2018).
Setelah itu, polisi akhirnya menemukan jasad Sofyan di semak-semak pinggir jalan di wilayah Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, pada hari Selasa (13/11/2018).
Perburuan polisi terhadap jasad Sofyan membutuhkan waktu lama. Saat ini polisi pun masih mengincar tiga pelaku yang buron.
Seperti diketahui istri Sofyan, Fitriani, melaporkan suaminya telah hilang pada hari Selasa (30/10/2018) lalu.
Saat itu Fitriani hanya mendapat pesan dari Sofyan untuk memantau dirinya saat mengantar penumpang yang misterius. Sofyan telah tewas di tangan komplotan perampok spesialis sopir taksi online tersebut.
Petugas dari Unit Jatanras Satreskim Polresta Tangerang menangkap FF (17), salah satu pembunuh pengemudi taksi online, JST.
Jasad JST ditemukan mengambang di Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Rabu (7/11/2018).
Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan, FF diamankan di daerah Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (9/11/18).
“Berdasarkan interogasi, tersangka mengakui telah melakukan pembunuhan,” kata Sabilul, Jumat malam.
Sabilul mengatakan, FF diamankan setelah polisi menemukan lokasi terakhir saat remaja tersebut memesan taksi online dengan sopir JST, Senin (5/11/2018).
Dari titik itu, kata Sabilul, polisi melakukan penelusuran hingga berhasil menemukan keberadaan pelaku. FF melakukan aksi itu bersama kedua rekannya berinisial REH dan RLP yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kedua rekan FF melarikan diri saat polisi melakukan penangkapan.
“Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan untuk mendalami kasus pembunuhan itu,” kata Sabilul.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.