Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Bianglala di Sekaten, Gara-gara Baut hingga Pemkot Yogya Hentikan Operasional Wahana

Kompas.com - 14/11/2018, 07:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan peristiwa bianglala yang tiba-tiba terhenti berputar di pasar malam menjadi viral di media sosial.

Rekaman visual itu memperlihatkan wahana yang sedang berputar mengalami gangguan dan berhenti mendadak yang menyebabkan penumpang panik.

Bianglala tiba-tiba berhenti dan beberapa kabin berisi penumpang ada yang miring dan ada yang terbalik. Penumpang bergelantungan dan berusaha turun dari bianglala.

Kapolsek Gondomanan Kompol I Nengah Lotama membenarkan kejadian tersebut terjadi di Pasar Malam Sekaten di Alun-alun Utara Yogyakarta.

"Iya betul," ujar Kapolsek Gondomanan, Kompol I Nengah Lotama saat dihubungi, Minggu (11/11/2018).

 Baca juga: 6 Fakta di Balik Insiden Bianglala di Sekaten, Polisi Periksa Pengelola hingga Reaksi Pemkot Yogya

Setelah insiden tersebut, bianglala di Pasar Malam Alun-alun Utara Yogyakarta untuk sementara berhenti beroperasi. Pihaknya juga masih berkoordinasi terkait insiden ini.

"Sementara berhenti (berhenti beroperasi dulu. Penumpang hanya kaget saja, tidak sampai ada korban jiwa," ungkapnya.


Bianglala tiba-tiba berhenti dan kabin terbaik, pengelola wahana dipanggil Polisi

Pascainsiden bianglala di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara, polisi langsung menindaklanjuti dengan memanggil para pengelola seluruh wahana permainan.

"Pemilik wahana Sekaten hari ini semuanya dipanggil," ujar Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno saat dihubungi, Senin (12/11/2018).

Pemanggilan oleh Sat Intel Polresta Yogyakarta, lanjut dia, bertujuan untuk memastikan bahwa setiap wahana memiliki izin dan standar keselamatan. Kepastian keselamatan setiap wahana ini penting supaya kejadian seperti pada hari Minggu tidak terulang lagi.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Hentikan Operasional 7 Bianglala dan 8 Kora-kora di Sekaten

"Keselamatan itu penting dan supaya tidak terulang kembali. Demi masyarakat, SOP keselamatannya harus ada," ungkapnya.

Sampai saat ini, polisi masih mendalami penyebab dari insiden wahana bianglala di Pasar Malam Sekaten. Dugaan awal, kejadian itu disebabkan permasalahan teknis pada baut.

"Sementara dugaannya itu (masalah teknis pada baut), kami akan dalami lagi," ungkap Sutikno.

Soal Bianglala di Sekaten, Pemkot Kota Yogyakarta minta pengelola beri jaminan keamanan

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta langsung menindaklanjuti insiden wahana bianglala di Pasar Malam Sekaten dengan meminta para pengelola melakukan pengecekan menyeluruh.

"Kami langsung tindaklanjuti dengan meminta pengelola wahana melakukan pengecekan. Panitia juga melakukan pengecekan semua wahana," ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat dihubungi, Senin (12/11/2018)

Heroe menjelaskan, wahana bianglala yang mengalami insiden pada Minggu (11/11/2018) saat ini diminta untuk tidak beroperasi dahulu sampai bisa memberikan jaminan keamanan.

Tak hanya bianglala yang mengalami insiden, Pemkot Kota Yogyakarta juga meminta seluruh pengelola wahana di pasar malam Sekaten untuk mengecek dan melaporkan kondisi wahananya termasuk jaminan keamanan.

"Tugas mereka memberikan keyakinan kita semua pemerintah dan masyarakat bahwa semua wahana aman. Kami minta mereka melaporkan hasil pengecekan itu," katanya

"Kami akan nilai apakah jaminan keselamatan itu , memungkinkan kita untuk memberikan mereka kesempatan beroprasi atau tidak," pungkasnya.

Baca juga: 5 BERITA POPULER NUSANTARA: Kebebasan Nuril Terancam hingga Kisah Insiden Bianglala di Yogya

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab wahana Bianglala di Pasar Malam Sekaten mengalami insiden. Namun, pihaknya telah meminta untuk dilakukan pendalaman terkait penyebabnya

"Sampai sekarang belum dapat informasi, tetapi semalam saya minta menyelidiki pokok permasalahanya apa. Ya harapan kami, semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi," pungkasnya.


Pemkot Yogyakarta hentikan operasional 7 Bianglala dan 8 Kora-kora di Sekaten

Usai berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menghentikan Dua wahana di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Bapak Kapolresta selaku penanggungjawab Kamtibmas," ujar Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Selasa (13/11/2018)

Haryadi menyampaikan, selama penyenggaraan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara, wahana bianglala berjalan lancar dan aman. Sampai dengan terjadi insiden pada hari Minggu (11/11/2018) kemarin.

"Kejadian menjadi sinyal, peringatan bagi kita semua, bagi masyarakat agar berhati-hati. Menjadi momentum untuk kita evaluasi, keberadaan - keberadaan wahana yang berisiko," ungkapnya.

Menurutnya, dari hasil koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak, diputuskan untuk menghentikan operasional dua jenis wahana di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara. Dua jenis wahana yang dihentikan operasionalnya tersebut adalah bianglala dan kora-kora.

"Dengan ini kami putuskan bahwa untuk wahana bianglala dan kora-kora di area PMPS operasionalnya di hentikan. Semua ada 7 bianglala dan 8 kora-kora," tegasnya.

Haryadi meminta masyarakat memaklumi keputusan ini. Sebab, keputusan yang diambil ini demi keamanan dan kenyamanan.

"Kami dan operator tidak ingin timbul hal-hal yang tidak kita inginkan, tidak ada jaminan apapun. Sekali lagi saya mohon maaf kepada masyarakat, pengunjung dan operator, keputusan ini kami ambil dengan berbagai pertimbangan," pungkasnya. 

Kompas TV Polisi memerintahkan pengelola wahana bianglala di Pasar Malam Sekaten, Yogyakarta, melepas seluruh kabin penumpang untuk kepentingan penyelidikan. Sebelumnya, pada Minggu (11/11) malam sejumlah orang terjatuh ketika kabin penumpang wahana bianglalatersebut terbalik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com