Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Korban Lion Air: Jenazah Pertama Teridentifikasi hingga Jannatun Dapat Kenaikan Pangkat

Kompas.com - 02/11/2018, 17:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 sudah teridentifikasi dan sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Korban pertama yang berhasil diidentifikasi adalah korban atas nama Jannatun Cintya Dewi, kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur.

Berikut fakta di balik identifikasi korban atas nama almarhumah Jannatun.

1. Korban pertama yang berhasil diidentifikasi petugas

Tim evakuasi gabungan menyisir perairan Tanjungpakis, Karawang, Kamis (1/11/2018).KOMPAS.com/ FARIDA FARHAN Tim evakuasi gabungan menyisir perairan Tanjungpakis, Karawang, Kamis (1/11/2018).

Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).

"Kami sudah berhasil mengidentifikasi sesosok jenazah korban Lion Air JT 610. Korban adalah Jannatun Cintya Dewi, kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur," kata Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Brigjen Pol Hudi Suryanto, kepada wartawan, Rabu (31/10/2018).

Petugas menerima jenazah Jannatun ada dalam salah satu kantong jenazah dari 24 kantong jenazah yang ada di RS Polri pada Selasa kemarin.

Jenazah Jannatun terbilang mudah diidentifikasi karena bagian tubuhnya yang ditemukan cukup lengkap.

"Kami memiliki peralatan yang langsung terhubung dengan data tunggal E-KTP, kami coba ambil sidik jarinya," kata dia.

Baca Juga: Jenazah Penumpang Lion Air yang Teridentifikasi Diserahkan ke Keluarga

2. Selain sidik jari, petugas gunakan data ante mortem

Tujuh kantong jenazah korban Lion Air tiba di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Tujuh kantong jenazah korban Lion Air tiba di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018)

Selain sidik jari, data lainnya yang membuat jenazah Jannatun berhasil diidentifikasi adalah adanya data ante mortem yang diserahkan keluarga.

"Kami juga memiliki data pembanding yang dikumpulkan pihak keluarga yaitu ante mortem kami perbandingkan. Kami sudah tunjukan ke keluarga dan mereka bilang itu adalah keluarga saya, putri saya, anak saya," kata Birgjen Pol Hudi Suryanto.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi (29/10/2018) lalu. Pesawat dengan rute Cengkarang ke Pangkalpinang mengangkut 181 penumpang dan 8 awak pesawat.

Baca Juga: Satu Jenazah Korban Lion Air JT 610 Berhasil Diidentifikasi

3. Jenazah diserahkan ke keluarga

RS Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Jannatun Cintya Dewi, penumpang pesawat Lion Air JT 610,  kepada pihak keluarga, Rabu (31/10/2018). Pewasat itu, dengan 181 penumpang dan 8 awak, jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.KOMPAS.com/Ryana Aryadita RS Polri Kramat Jati menyerahkan jenazah Jannatun Cintya Dewi, penumpang pesawat Lion Air JT 610, kepada pihak keluarga, Rabu (31/10/2018). Pewasat itu, dengan 181 penumpang dan 8 awak, jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.

Setelah bisa diidentifikasi, jenazah penumpang pesawat Lion Air JT 610 atas nama Jannatun Cintya Dewi diserahkan secara simbolis oleh pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati kepada keluarga pada Rabu (31/10/2018) malam.

RS Polri Kramatjati yang diwakili Kepala RS itu Kombes Musyafak menyerahkan surat kematian kepada Direktur Angkasa Aviasi Service Lion Air Wisnu.
Selanjutnya, pihak Lion Air menyerahkan surat kematian itu kepada pihak keluarga, yaitu ayah korban, Bambang Supriyadi.

"Pada malam hari ini, kami laksanakan penyerahan jenazah atas nama Jannatun Cintya Dewi yang mana sore tadi sudah teridentifikasi oleh Tim DVI Polri. Secara simbolis kami serahkan surat-surat yang harus diserahkan ke pihak keluarga," kata Musyafak di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Jakarta Timur, Rabu.

Baca Juga: 20 Psikolog Bantu Keluarga Korban Lion Air JT 610

4. Pemakaman jenazah Jannatun diiringi isak tangis keluarga

Jenazah Jannatun Cintya Dewi, korban Lion Air JT 610 asal Sidoarjo dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Kamis (1/11/2018).KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Jenazah Jannatun Cintya Dewi, korban Lion Air JT 610 asal Sidoarjo dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Kamis (1/11/2018).

Jannatun Cintya Dewi (24), tiba di rumah duka di Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Kamis (1/11/2018) pukul 07.30 WIB.

Orangtua almarhumah, Bambang Supriadi dan Sutiyem, berlinang air mata melihat puterinya yang sudah tiada. Sutiyem bahkan sempat pingsan.

Ratusan pelayat terus berdatangan dan mengucapkan bela sungkawa. Setelah jenazah almarhumah dishalatkan di Masjid Al Hidayah, lalu segera dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak lebih kurang 500 meter dari rumah duka.

Baca Juga: Tim NTSB dan Boeing Bantu Investigasi Penyebab Jatuhnya Lion Air

5. Almarhum mendapat kenaikan pangkat

Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi melihat dan memilah barang-barang yang sudah dikumpulkan dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi melihat dan memilah barang-barang yang sudah dikumpulkan dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).

Almarhumah yang merupakan lulusan teknik kimia ITS Surabaya itu mendapat kenaikan pangkat anumerta, setelah sebelumnya bekerja sebagai staf Analisis Kegiatan Usaha Hilir Migas dengan pangkat terakhir Penata Muda III A.

Hal itu seperti disampaikan Mukti Winarto, perwakilan Kementerian ESDM usai prosesi pemakaman Jannatun Cintya Dewi.

"Pangkat terakhir di Ditjen Migas Kementerian ESDM adalah Penata Muda III A dan almarhumah mendapat kenaikan pangkat anumerta. Jabatan terakhir sebagai Analis Kebijakan Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM,” kata Mukti, disaksikan ratusan pelayat.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Yuli Rachmawati menyampaikan, mengenai santunan kepada almarhumah menjadi tanggung jawab Menteri ESDM.

Baca Juga: Kecelakaan Lion Air JT 610: Tiba di Rumah Duka, Jannatun Dapat Kenaikan Pangkat

Sumber: KOMPAS.com (Ghinan Salman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com