Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Kisah Miris Ibu RS hingga Cerita Unik Sepeda Hadiah Jokowi

Kompas.com - 21/10/2018, 11:31 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah seorang ibu di Riau yang nekat mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa belum menjadi istri dan ibu yang baik, mendapat perhatian dari pembaca.

Ibu malang tersebut meninggalkan secarik kertas yang menjelaskan mengapa dirinya harus bunuh diri.

Selain itu, Jokowi menjelaskan 4 isu yang selalu digunakan untuk menyerang dirinya. Hal itu disampaikan Jokowi saat berkunjung di Semarang, Jawa Tengah.

Berikut ini secara lengkap 5 berita populer Nusantara di Kompas.com pada hari Sabtu (20/10/2018).

1. Merasa belum menjadi ibu dan istri yang baik, RS nekat gantung diri

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

RS (25) ditemukan meninggal dunia tergantung di rumahnya di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Jumat (20/10/2018).

Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza Effyandi mengatakan, RS sempat dilarikan ke klinik namun nyawanya tak tertolong.

"Pada saat ditemukan, korban masih bernafas dan memegang selembar surat. Korban selanjutnya dilarikan ke klinik, namun meninggal dunia," ujar Riza, Sabtu (20/10/2018).

RS meninggalkan sebuat surat untuk suaminya, Yustinus Fera (37).

"Saya minta maaf tidak bisa jadi istri yang baik buat abang, saya titip anak kita. Kelak dia dapat jadi kebanggaan abang, dan maaf saya pergi selamanya, saya tidak sanggup lagi. Semoga abang bahagia. Jaga E (anak mereka)," tulis surat tersebut.

Berbagi suka dan duka adalah bagian dalam hidup berumahtangga.

Baca berita selengkapnya: Saya Minta Maaf Tak Bisa Jadi Istri yang Baik buat Abang, Titip Anak Kita...

2. Bahagianya Jajang saat dagangannya dibeli Jokowi

Presiden Joko Widodo berdialog dengan pedagang pasar Karangayu Semarang, Sabtu (20/10/2018)Dok. humas Pemprov Jateng Presiden Joko Widodo berdialog dengan pedagang pasar Karangayu Semarang, Sabtu (20/10/2018)

Jajang, salah satu pedagang di Pasar Karangayu, di Kota Semarang, Jawa Tengah, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat Presiden Joko Widodo membeli buah sawo dagangannya.

Pak Jokowi, sawo Pak. Manis ini, Pak," teriak Jajang. Jokowi menyambut dengan jawaban singkat laiknya pembeli.

"Sawo apa? Manis?" kata Jokowi. "Ya sudah beli 4 kg," kata Jokowi.

Jajang pun segera membungkus 4 kilo sawo dan diberikan ke ajudan Jokowi. Saat hendak memberi kembalian, ajudan Jokowi tidak mau menerimanya.

"Uang kembalian saya mau kasihkan, tapi ajudan tidak mau terima," tambah Jajang.

Baca berita selengkapnya: Bahagianya Jajang, Jokowi Beli Sawo Manis Jualannya dan Tolak Uang Kembalian

3. Menurut Jokowi, ada 4 isu yang selalu digunakan untuk menyerang dirinya

Ilustrasi PemiluSERAMBI/M ANSHAR Ilustrasi Pemilu

Presiden Joko Widodo mengatakan, ada 4 isu utama yang selalu digunakan untuk menyerangnya saat pemilihan presiden.

Empat isu itu adalah soal Partai Komunis Indonesia, bagian dari antek asing, mengakomodasi tenaga kerja asing, dan kriminalisasi ulama.

“Isu yang berkembang sudah diperkirakan. Ada isu PKI, antek asing, isu TKA asing terutama dari China, kriminalisasi ulama atau anti Islam. Semua itu harus dijawab,” katanya saat di Semarang, Sabtu (20/12/2018).

Jokowi mengingatkan tim kampanye di daerah untuk menjawab isu-isu tersebut agar tidak menjadi pembenaran.

Pilpres 2019 sudah dekat dan suhu politik memang mulai panas.

Baca berita selengkapnya: Kata Jokowi, Ini 4 Isu yang Selalu Menyerangnya Saat Pilpres

4. Polisi bongkar grup gay di Bandung

Wadirkrimsus AKBP Hari Brata tengah memperlihatakan alata bantu sex mulai dari pelumas hingga alat kontrasepsi yang dijual pelaku dannjuga digunakan pelaku untuk berhubungan seks dengan kekasih prianya. KOMPAS.com/AGIEPERMADI Wadirkrimsus AKBP Hari Brata tengah memperlihatakan alata bantu sex mulai dari pelumas hingga alat kontrasepsi yang dijual pelaku dannjuga digunakan pelaku untuk berhubungan seks dengan kekasih prianya.

Polisi di Bandung berhasil membongkar komunitas gay di Bandung. Dua pasangan gay telah diamankan polisi di rumah kos mereka.

IS alias Isan dan IW alias Boy ditangkap karena membuat grup khusus kaum gay di Facebook.

Dari hasil penyelidikan sementara, grup tersebut beranggotakan ribuan orang yang diduga mengalami disorientasi seksual.

Saat ini polisi masih memeriksa secara intensif terhadap IS dan IW.

Keberadaan komunitas LGBT di Indonesia memang masih menjadi polemik.

Baca berita selengkpanya: Fakta Penangkapan Pasangan Gay di Bandung, Anggota Grup Ribuan hingga Alat Kontrasepsi di Kos

5. Fakta unik di balik hadiah sepeda Jokowi

Nursaka bersama sepeda hadiah dari Presiden JokowiDok. Direktorat Pembinaan SD Nursaka bersama sepeda hadiah dari Presiden Jokowi

Bicara tentang Presiden Indonesia Joko Widodo, tidak lepas dari hadiah sepeda. Sejak resmi menjadi presiden Indonesia pada 20 Oktober 2014, Jokowi kerap membagi-bagikan hadiah sepeda kepada siapa saja yang ditemuinya hingga seluruh pelosok Nusantara.

Warga yang berhasil menjawab sejumlah pertanyaan dari Jokowi, biasanya akan mendapat kejutan, yaitu hadiah sepeda.

Sepeda pemberian Jokowi biasanya ditempeli stiker bertuliskan "Hadiah Presiden Jokowi" itu.

Fakta-fakta unik di balik hadiah sepeda Jokowi saat " blusukan" selama 4 tahun keliling Nusantara sebagai Presiden Indonesia menjadi berita menarik untuk diikuti.

Baca berita selengkapnya: Fakta Penting Hadiah Sepeda Jokowi di Penjuru Negeri, Alasan di Baliknya hingga Sering Ditolak

Sumber: KOMPAS.com (Michael Hangga Wismabrata, Nazar Nurdin, Idon Tanjung)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com